Liputan6.com, Sidoarjo Warga Sidoarjo yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) diminta tidak takut saat dipindahkan ke tempat isolasi terpusat (isoter), karena itu merupakan upaya memutus penyebaran virus corona.
Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab dipanggil Gus Muhdlor menegaskan bahwa fasilitas di tempat ister terjamin, seperti makanan dan pemenuhan gizi.
"Masyarakat diminta tidak takut untuk pindah ke isoter. Sebab, fasilitas yang disediakan terjamin. Mulai dari makanannya, pemenuhan gizi dan vitamin serta tenaga kesehatannya disediakan semua," katanya di Sidoarjo, Kamis, 19 Agustus 2021, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan pihaknya akan bergerak aktif menjemput warga yang sedang melakukan isolasi mandiri. "Ini yang mungkin masyarakat sedikit ketakutan. Kami pastikan fasilitas yang ada di tempat sangat mumpuni," ujarnya.
Gus Muhdlor mengatakan isolasi terpusat akan menekan Case Fatality Rate (CFR) atau kasus angka kematian akibat COVID-19.
Ia melihat CFR disebabkan faktor keterlambatan penanganan kesehatan warga yang sedang isoman, karena banyak kejadian seseorang datang ke rumah sakit dengan kondisi saturasi sudah jelek, bahkan bisa dikatakan datang dalam kondisi kritis.
"Ketika berada di (tempat-tempat) isoter ini, dengan adanya perawat dan nakes yang ada, hal-hal seperti itu dapat dihindari," ucapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
9 Lokasi Isoter
Gus Muhdlor menekankan bahwa positif COVID-19 bukan merupakan aib. Oleh karenanya, seseorang yang positif COVID-19 lebih baik ke isoter agar tidak menularkan ke keluarganya.
Pemkab Sidoarjo menyediakan sembilan lokasi isoter yang tersebar di berbagai tempat dengan kapasitas seluruhnya mencapai 480 tempat tidur.
"Di tingkat kecamatan lewat Danramil, Kapolsek serta Camat, bertiga menjadi leading sektor di tingkat kecamatan akan melakukan penjemputan dan diarahkan ke isoter terdekat, datanya dari bidan desa atau lurah setempat," katanya.
Ia mengkhawatirkan warga yang sedang isoman menjadi penyebab klaster baru, yakni klaster rumah tangga.
Menurutnya, klaster baru seperti ini harus diantisipasi dengan melakukan pemindahan, apalagi penyebaran COVID-19 varian delta sangat cepat penularannya.
"Bayangkan ada rumah kecil sepetak enam orang, kemudian salah satunya positif dan tidak diambil, saya yakin enam-enamnya juga positif karena penyebaran COVID-19 varian delta ini cukup cepat," ujarnya.
Advertisement