Mayoritas Pasien Corona yang Jalani Rawat Inap Belum Divaksin COVID-19

Data dari berbagai negara, mayoritas pasien COVID-19 yang masuk rawat inap rumah sakit belum divaksin.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Agu 2021, 10:00 WIB
Petugas kesehatan membantu pasien COVID-19 berusia 48 tahun setelah dipindahkan ke unit perawatan intensif di University Hospital Center of Fann di Dakar, pada 6 Agustus 2021. Longsoran kasus datang saat Senegal menghadapi gelombang ketiga dengan kedatangan varian delta. (AP Photo/Leo Correa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan, data dari berbagai negara, bahwa mayoritas pasien yang terinfeksi COVID-19 dan menjalani rawat inap di rumah sakit adalah mereka yang belum divaksin.

Sesuai analisis Public Health England (PHE), vaksinasi dua dosis efektif untuk mencegah hospitalisasi (perawatan di rumah sakit) dan kematian karena varian Delta. Data Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, hospitalisasi dan kematian di AS menurun sejak vaksinasi dimulai pada awal 2021.

"Data National Health Institute juga menunjukkan, 99 persen kematian di Italia terjadi pada penderita COVID-19 yang belum ikut vaksinasi," ujar Retno saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-38, 39, dan 40, Kamis (19/8/2021) .

Selain itu, Retno juga menekankan, kasus COVID-19 di Indonesia telah menurun. Walau begitu, semua pihak harus tetap waspada dan tidak boleh lengah.

Hal ini melihat beberapa negara yang sudah mengalami zero-COVID-19 berbulan-bulan sekali pun, tetap dapat mengalami kenaikan kasus.

“Mari kita terus berikhtiar. Mari kita bersama-sama terus mendukung program vaksinasi dan mempercepat laju vaksinasi,” ajak Retno.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Kasus COVID-19 Naik di Beberapa Kawasan

Petugas kesehatan membantu pasien COVID-19 ke ambulans untuk memindahkannya ke unit perawatan intensif di Pusat Rumah Sakit Universitas Fann di Dakar, Senegal, pada 6 Agustus 2021. Longsoran kasus datang saat Senegal menghadapi gelombang ketiga dengan kedatangan varian delta. (AP Photo/Leo Correa)

Hal yang penting, urgensi kesetaraan vaksin COVID-19, menurut Retno Marsudi, kian mendesak lantaran tren kasus COVID-19 tengah kembali menanjak di berbagai belahan dunia. Pada periode 12-19 Agustus 2021, beberapa kawasan mengalami kenaikan kasus mingguan COVID-19 secara signifikan.

Amerika Utara tercatat mengalami kenaikan kasus positif sebesar 12 persen, Eropa sebesar 3 persen, dan Oceania 24 persen. Kawasan ASEAN mengalami penurunan sebesar 0,4 persen.

Namun, terdapat beberapa negara ASEAN yang masih mengalami kenaikan kasus mingguan secara signifikan, di antaranya, Brunei Darussalam mengalami kenaikan 304 persen, Filipina 41 persen, Vietnam 12 persen, dan Thailand 6 persen.

“Kita di Indonesia, Alhamdulillah di periode tersebut, dapat kembali menekan penyebaran kasus, yaitu sebesar -22 persen,” kata Menlu Retno melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.


Infografis 4 Kriteria Kontak Erat Pasien Covid-19

Infografis 4 Kriteria Kontak Erat Pasien Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya