Liputan6.com, Malaka Salah satu program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) yang direalisasikan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) adalah pengembangan embung pertanian. Kali ini, embung sebagai upaya menjamin ketersediaan air bagi sektor pertanian direalisasikan untuk Kelompok Tani Baikfeu di Desa Lotas, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keberadaan embung sukses meningkatkan produktivitas petani di Desa Lotas, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung sebagai bangunan air irigasi suplementer pada musim kemarau sangat berperan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun.
Advertisement
"Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, keberadaan embung menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya. Mengapa demikian, oleh karena embung mampu menyediakan sumber irigasi alternatif pada saat sumber irigasi utama tidak mampu memenuhi kebutuhan air tanaman.
Embung mampu memberikan pasokan air stabil di lahan sawah, lahan hortikultura juga perkebunan sehingga perkembangan budidaya tanaman petani berjalan dengan baik.
"Ada tiga aspek manfaat dari keberadaan embung ini yaitu produktivitas, peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pertanian dan meningkatnya perolehan petani dari hasil pangan, terlebih saat pandemi Covid-19 saat ini," ujarnya.
Water Management
Ali menerangkan, embung adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah. "Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk budidaya komoditas tanaman pangan, tetapi juga bisa untuk mendukung budidaya komoditas hortikultura, perkebunan dan peternakan (tanaman pakan ternak, sanitasi dan minum ternak). Kita harapkan embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," harapnya.
Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menerangkan, embung yang dibangun untuk Kelompok Tani Baikfeu berukuran 20x20x3 meter, kapasitas tampung 512 meter kubik yang dapat melayani luas lahan lebih dari 5 hektar pada sub sektor hortikultura.
"Embung ini tak hanya bermanfaat untuk lahan hortikultura, tetapi juga untuk peternakan dan perkebunan dan keperluan masyarakat lainnya," kata Rahmanto. Rahmanto berpesan agar masyarakat dapat memanfaatkan embung ini dengan baik.
(*)
Advertisement