Laba Bersih Indo Tambangraya Megah Melesat 293,65 Persen pada Semester I 2021

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Agu 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I 2021. Pendapatan bersih sebesar USD 676,3 juta atau Rp 9,79 triliun (kurs (Rp 14.480 per USD) hingga semester I 2021.

Capaian pendapatan ini naik 36,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 652,63 juta. Merujuk laporan keuangan Indo Tambangraya Megah, ditulis Jumat (20/8/2021), pendapatan tersebut berasal dari penjualan kepada pihak ketiga berupa batu bara yang menyumbang paling besar USD 643,66 juta, bahan bakar USD 4,10 juta, dan jasa USD 1,165 juta. Sementara penjualan batubara kepada pihak berelasi sebesar USD 27,39 juta.

Pada periode yang sama, beban pokok pendapatan berhasil ditekan, dari semula USD 558,64 juta menjadi USD 448,96 juta. Sehingga diperoleh laba kotor USD 227,34 juta di semester I-2021, naik 141,88 persen dibandingkan laba kotor semester I-2020 sebesar USD 93,99 juta.

Setelah dikurangi beban penjualan hingga beban pajak penghasilan, Perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan yang didistribusikan kepada entitas induk sebesar USD 117,62 juta atau Rp 1,70 triliun. Naik 293,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 29,88 juta.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Aset dan Liabilitas

Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga 30 Juni 2021, aset Perseroan tercatat sebesar USD 1,31 miliar, naik dari posisi per Desember 2020 sebesar USD 1,16 miliar. Rinciannya untuk aset lancar senilai USD 620,58 juta dan sisanya USD 693,9 juta merupakan aset tidak lancar.

Liabilitas Perseroan tercatat sebesar USD 408,17 juta, naik dari posisi per Desember 2020 senilai USD 312,34 juta. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 313,20 juta dan liabilitas jangka panjang USD 94,96 juta.

Direktur PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Junius Prakasa Darmawan menjelaskan, peningkatan liabilitas ini terutama dikarenakan penambahan liabilitas derivatif dan utang pajak-pajak penghasilan.

Penambahan liabilitas derivatif disebabkan oleh kerugian atas kontrak derivatif swap batubara yang belum direalisasikan (marked to market-pengukuran nilai wajar).

"Perusahaan melakukan kontrak derivatif swap batu bara untuk melindungi nilai penjualan yang akan datang terhadap fluktuasi harga batu bara sebagai bagian dari manajemen risiko yang dilakukan oleh Perusahaan,” ujar dia dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat, (20/8/2021).

Sedangkan penambahan utang pajak-pajak penghasilan disebabkan oleh meningkatnya laba sebelum pajak Perusahaan dibandingkan periode sebelumnya yang mencerminkan peningkatan kinerja Perusahaan selama enam bulan yang berakhir 30 Juni 2021.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya