PPKM Efektif Tekan Penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon

Penyusutan jumlah pasien Covid-19 di RSD Gunung Jati sekitar 50 persen dari masa-masa puncak pada Juli 2021, membuat pemerintah optimis bisa mengatasi virus corona tersebut.

oleh Panji Prayitno diperbarui 21 Agu 2021, 06:00 WIB
Penampakan bagian depan RSD Gunung Jati Cirebon menutup sementara pelayanan medis dari luar imbas 39 nakes nya terkonfirmasi positif covid-19. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Paparan Covid-19 Kota Cirebon cenderung menurun. Warga yang akan dirawat di rumah sakit tidak perlu mengantre.

Direktur RSD Gunung Jati Cirebon dr Katibi mengatakan, jumlah seluruh pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit sudah teratasi.

"Dari total ruangan ICU khusus Covid-19 18 bed, saat ini yang terisi 12 tempat tidur," jelas dia, Jumat (20/8/2021).

Selain itu, lanjut dr Katibi, tidak ada pasien antre di IGD. Artinya, semua pasien Covid-19 sudah tersalurkan, baik di ICU maupun di ruang perawatan isolasi.

Dia menyebutkan, RSD Gunung Jati Cirebon punya 207 tempat tidur khusus pelayanan pasien Covid-19. Saat puncak covid-19, tempat tidur ditambah jadi 216.

"Saat ini sudah penyusutan lagi di angka 120 tempat tidur," terangnya.

Oleh karena itu, kata dia, penyusutan pasien Covid-19 di RSD Gunung Jati sekitar 50 persen dari masa-masa puncak pada Juli 2021 lalu. Katibi menyebutkan, dari 120 tempat tidur yang tersedia, sekitar 80 persen terisi.

Katibi menambahkan, pasien Covid-19 terus menurun sejak pekan kedua bulan Agustus. Salah satu faktornya, keberhasilan menerapkan aturan PPKM di Kota Cirebon.

Saksikan video pilihan berikut ini


Keterisian Tempat Tidur

"Kemudian tingkat kesadaran masyarakat menjaga protokol kesehatan semakin tinggi," sebut Katibi.

Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Perawatan RSD Gunung Jati, dr Yuni Darti menjelaskan, 85 persen dari jumlah pasien yang dirawat dinyatakan sembuh. Dia mengatakan, angka kesembuhan meningkat dan kematian pasien Covid-19 menurun.

Untuk angka kematian, kata dia, jumlahnya kurang dari 20 persen pasien. Sedangkan, untuk pasien yang meninggal dunia, rata-rata memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Penyakit lain yang cukup berat, seperti penyakit jantung yang tidak terkontrol, kemudian penyakit gula, dan kondisi usia lanjut (lansia),” tandasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi menjelaskan, data terakhir BOR di seluruh rumah sakit Kota Cirebon mencapai 22 persen.

"Turunnya memang signifikan per tanggal 16 Agustus kemarin. Utamanya di RSD Gunung Jati dan rumah sakit swasta, pasien Covid-19 sudah mulai berkurang," jelasnya.

Agus mengungkapkan, penurunan BOR di rumah sakit salah satunya merupakan dampak positif dari pemberlakuan PPKM darurat hingga berlevel.

"Kita harapkan momentum ini bisa terjaga supaya jangan naik kembali. Bahkan harus terus kita tekan jumlah kasusnya," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya