Liputan6.com, Manado - Polsek Tabukan Selatan bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Kepulauan Sangihe mendatangi lokasi penemuan jasad, di perkebunan Nena Kampung Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (19/8/2021).
Jasad berjenis kelamin pria tersebut teridentifikasi bernama Janis Paususeke alias Anis (65), warga Lindongan 1 Kampung Lesabe 1, Kecamatan Tabukan Selatan, Kepulauan Sangihe.
Baca Juga
Advertisement
Korban ditemukan pertama kali oleh istrinya, Meitje Tulas, sekitar pukul 14.30 Wita. Meitje menerangkan, suaminya pergi ke kebun untuk memotong rumput sejak Senin (16/8/2021). Kepada sang istri, Janis mengatakan akan menginap di pondok seperti biasanya.
Namun hingga Kamis siang itu Janis tak kunjung pulang. Istrinya yang khawatir terjadi sesuatu, kemudian mencari ke kebun.
Meitje tiba di kebun lalu menuju pondok dan melihat pintu dalam keadaan terbuka, sedangkan mesin pemotong rumput berada di dalamnya. Dia mengira suaminya sedang mengambil air di sumur yang berada tak jauh dari pondok tersebut. Sambil menunggu korban, saksi memasak sagu untuk dimakan bersama.
Namun hingga beberapa saat kemudian suaminya tak kunjung terlihat. Dia akhirnya makan karena sudah lapar. Setelah itu dia menuju sumur untuk mengambil air, dan mendapati sepatu boots milik suaminya.
Curiga bercampur khawatir, dia terus mencari keberadaan suaminya, yang akhirnya didapatinya dalam keadaan tengkurap, dan kepala korban berada di dalam air sumur. Meitje langsung berteriak meminta pertolongan.
Tak berselang lama pihak Kepolisian bersama Puskesmas Salurang dan masyarakat mendatangi lokasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut:
Meninggal Sejak 3 Hari Sebelum Ditemukan
Menurut keterangan pihak Puskesmas Salurang melalui dr Murni Rahayu, korban diperkirakan meninggal sejak tiga hari sebelumnya. Dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kapolsek Tabukan Selatan AKP RH Pakaya mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi. Diduga korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya itu kambuh.
“Pihak keluarga menolak otopsi melalui surat pernyataan, dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” ujar Pakaya.
Jenazah korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan di wilayah Kepulauan Sangihe.
Advertisement