SPBG Kaligawe Diresmikan, Warga Semarang Makin Mudah Isi Bahan Bakar Gas

Tahun ini SPBG Kaligawe telah terhubung dengan sumber gas dari Pipa gas Gresik-Semarang

oleh Tira Santia diperbarui 20 Agu 2021, 16:10 WIB
Peresmian SPBG Kaligawe, Semarang

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi meresmikan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, menjelaskan, SPBG yang berkapasitas 1 MMSCFD atau setara dengan 30.000 liter premium per hari (lsp) ini merupakan SPBG Online Station yang dibangun dengan menggunakan dana APBN Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2015 yang kemudian diserahkan ke PT Pertamina (Persero) melalui mekanisme Penyertaan Modal Pemerintah.

Tahun ini SPBG Kaligawe telah terhubung dengan sumber gas dari Pipa gas Gresik-Semarang sehingga siap untuk dioperasikan oleh Pertamina melalui salah satu anak usahanya, Subholding Gas PT PGN Tbk.

"Produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," kata Dirjen Migas Bumi Tutuka Ariadji dalam peresmian tersebut, Semarang, Jumat (20/8/2021).

Dia berharap dengan beroperasinya SPBG Kaligawe ini dapat mendorong masyarakat menggunakan kendaraan berbahan bakar CNG yang ramah lingkungan, serta dapat melayani kebutuhan bahan bakar CNG untuk kendaraan khususnya di wilayah Kota Semarang. Termasuk bus rapid transit (BRT) Trans Semarang.

"Dengan konversi BBM ke BBG akan didapatkan emisi kendaraan lebih rendah sehingga menjadi lebih ramah lingkungan. Beroperasinya SPBG Kaligawe dapat mendorong masyarakat Semarang menggunakan BBG yang ramah lingkungan dan ekonomis. Untuk itu, semoga Pertamina Grup dapat merealisasikan rencana untuk memperluas pemanfaatan SPBG Kaligawe secara berkelanjutan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Pembangunan SPBG Noor Arifin Muhammad menambahkan, Pemerintah dengan dana APBN, sejak tahun 2011 hingga 2016 telah membangun 46 unit SPBG yang tersebar di beberapa Kabupaten dan Kota di Indonesia.

Adapun beberapa diantaranya, Kota Palembang, Prabumulih, DKI Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan, Depok, Cilegon, Merak, Serang, Kabupaten Subang, Purwakarta, Cirebon, Indramayu, Semarang, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, dan Balikpapan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


17 Unit yang Beroperasi

Mulai Juni 2020, pelanggan GasKu di SPBG dan MRU hanya dapat melakukan pembayaran menggunakan sistem non tunai.

Sampai saat ini SPBG yang telah beroperasi sebanyak 17 unit. Khusus di Kota Semarang terdapat 3 unit SPBG yang telah dibangun yaitu SPBG Kaligawe yang merupakan SPBG Online Station yang terkoneksi dengan pipa distribusi Subholding Gas dan untuk operasional akan menggunakan gas dari WK Kangean dan WK Muria.

SPBG lainnya adalah SPBG Mangkang yang merupakan SPBG Mother Station yang dibangun dengan APBN tahun 2014, namun hingga saat ini belum terhubung dengan sumber gas sehingga belum dapat dioperasikan.

"Terakhir, SPBG Penggaron merupakan SPBG Daughter Station yang mendapat supply gas dari SPBG Mangkang sehingga dapat dioperasikan segera setelah SPBG Mangkang telah beroperasi," ujar Arifin.

Kata Arifin, saat ini SPBG Kaligawe akan menyuplai kebutuhan bahan bakar bus Trans Semarang. Pemerintah Kota Semarang juga merencanakan akan menggunakan BBG untuk truk sampah apabila SPBG Semarang beroperasi.

Penghematan penggunaan BBG ini bisa mencapai sekitar 13 persen dengan asumsi kebutuhan solar untuk satu unit bus sekitar 50 liter per hari dengan harga Rp 5.150 per liter. Jika menggunakan BBG biaya per lsp seharga Rp 4.500.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya