Penjelasan Gerindra soal Renovasi Rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar Saat Pandemi Covid-19

Rumah dinas Ketua DPRD Sumbar direnovasi dengan anggaran sebesar RpRp5,690 miliar.

oleh Novia Harlina diperbarui 21 Agu 2021, 13:00 WIB
Pengerjaan renovasi rumah dinas ketua DPRD Sumbar. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Renovasi rumah dinas Ketua DPRD Sumatera Barat disoroti sejumlah pihak, karena dinilai kurang tepat saat situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

Menanggapi itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar, Hidayat menyampaikan bahwa rumah dinas yang direnovasi yakni bangunan yang berada di bagian belakang rumah dinas yang ditempati Ketua DPRD.

"Artinya yang direhab bukan rumah dinas yang ditempati Ketua DPRD, melainkan bangunan yang ada di belakang yang masih satu kesatuan kawasan rumah dinas ketua DPRD," katanya, Jumat (20/8/2021).

Ia mengatakan anggaran renovasi ini sesuai kontrak yakni Rp5,690 miliar dan pelaksanaan pekerjaan sudah dimulai sejak beberapa minggu lalu.

Berhubung sudah ada kontrak kerja dan pembangunan rehab sudah dilaksanakan, maka agar tidak menjadi objek gugatan hukum dari kontraktor, maka pembangunan rehab mau tidak mau dilanjutkan.

Namun demikian pihaknya meminta pihak penyedia jasa untuk melakukan evaluasi atau melakukan efisiensi dalam pengunaan anggaran. Namun, fungsi rehab tersebut tetap tercapai walau tidak 100 persen.

"Misalnya anggaran dipakai cukup 25 persen saja namun fungsi tetap dapat dimanfaatkan walau tidak 100 persen sesuai perencanaan awal," katanya.

Kelebihan anggaran renovasi rumah dinas yang tidak terpakai 100 persen tersebut, kemudian bisa dialokasikan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Kondisi Rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar

Kondisi bangunan yang berada di belakang rumah dinas ketua DPRD tersebut, lanjutnya, sejak 2005 belum pernah direnovasi.

Hidayat menyampaikan konstruksinya sudah tidak aman karena guncangan gempa 2009, kemudian atapnya sudah banyak yang bocor.

Renovasi bagian belakang rumah dinas itu, katanya ketika selesai direncanakan juga untuk dimanfaatkan sebagai tempat isolasi bagi siapa pun masyarakat yang terkena Covid-19 dan harus menjalani isolasi.

"Iya rencananya sebagai tempat isolasi juga," ujarnya.

Selain itu, bangunan ini nantinya juga sebagai ruang pertemuan dan menerima tamu yang sering datang dari berbagai lapisan masyarakat dan daerah di Sumbar yang berasal dari unsur ormas, tokoh masyarakat, hingga perguruan tinggi.

Sementara untuk kondisi rumah dinas yang ditempati Ketua DPRD saat ini, lanjutnya, sejak ditempati pada November 2019 lalu, belum pernah direnovasi.

sedangkan kondisinya rumah dinas saat ini banyak yang bocor seperti dapur, kamar juga ada yang bocor, dan pintu rumah dinas tidak bisa dikunci.

"Yang direhab itu bukanlah rumah dinas yang ditempati ketua DPRD, tapi bangunan bagian belakang," kata dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya