Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau bersama Polsek Siak Hulu menangkap Antoni alias Aan Macan. Nama ini sudah malang melintang dalam dunia kejahatan, khususnya pencurian dengan kekerasan, bahkan pernah merampok di Malaysia.
Aan Macan berasal dari daerah Kayu Agung, Sumatra Selatan. Konon kabarnya, daerah itu sering terdapat sejumlah warga yang menjadi pelaku kejahatan dan tidak pernah beraksi di provinsi tersebut, melainkan daerah lain.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, Aan Macan bahkan mendapat gelar Duta Mafia karena beraksi di luar negeri. Sematan itu juga berlaku bagi warga daerah Kayu Agung yang melakukan tindak pidana di negeri jiran.
"Ya, duta, duta mafia," kata Sunarto didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Teddy Ristiawan SIK, Jum'at petang, 20 Agustus 2021.
Sunarto menjelaskan, Aan Macan merupakan narapidana yang baru keluar dari Lapas Lampung. Bukannya berubah, Aan Macan kembali beraksi di sejumlah lokasi, termasuk pengusaha sawit asal Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar bernama Muhaimin.
Aan Macan beraksi pada pertengahan Juli lalu. Dia menggandeng pria bernama Ahmad Rusdianto, penjahat kambuhan yang baru keluar penjara pada Maret lalu dari Lapas Pekanbaru.
"Saat itu, korban baru saja mengambil uang Rp100 juta," kata Sunarto.
Menjadi spesial pencurian, bahkan tidak segan melakukan kekerasan, Aan Macan menggambar lebih dahulu daerah sasarannya. Termasuk mobilitas calon korbannya agar tidak meleset.
Korban Muhaimin tidak pernah sadar sudah masuk target operasi, termasuk ketika mengambil uang. Korban juga tak sadar sudah dibuntuti, bahkan saat berhenti di rumah makan.
"Saat di rumah makan itu, pelaku sudah berusaha membuka mobil korban tapi tak berhasil," jelas Sunarto.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Pengawalan
Gagal di rumah makan, Aan Macan dan Ahmad mundur sejenak. Korban tetap dipantau hingga akhirnya pulang ke rumah dan memarkirkan mobil di teras.
"Saat korban berada di mobil untuk keluar, saat itulah pelaku langsung membuka pintu mobil dan langsung mengambil uang dalam kantong plastik di jok depan," jelas Sunarto.
Korban berusaha mengejar tapi gagal karena kedua pelaku langsung tancap gas. Aksi keduanya terekam CCTV hingga akhirnya teridentifikasi oleh penyidik.
Pelaku sudah beberapa kali lolos dari sergapan petugas. Namun pelariannya berakhir ketika polisi menggrebek tempat persembunyian keduanya di daerah Kayu Agung.
Kini, petugas tengah mengejar pria berinisial OOB. Nama ini merupakan penyewa sepeda motor dan diberikan Rp20 juta oleh pelaku dari hasil kejahatannya di Kampar.
"Dari hasil kejahatan ini, Aan mendapat bagian Rp40 juta, kemudian Rp20 juta untuk tersangka satunya, Rp20 juta sisanya lagi masih didalami," kata Sunarto.
Atas kejadian ini, Sunarto menghimbau warga yang mengambil uang dalam jumlah besar agar selalu waspada. Bisa saja sudah diintai pelaku kejahatan dalam perjalanan pulang.
"Kalau ngambil uang dalam jumlah besar, hubungi polisi minta pengawalan," imbuh Sunarto.
Advertisement