Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, saat ini Jabar sudah surplus oksigen 174 ton per hari karena kasus Covid-19 sudah turun. Namun, kebutuhan oksigen tetap dibutuhkan mengantisipasi situasi darurat.
Baca Juga
Advertisement
"Oksigen kita memang tidak disiapkan untuk situasi darurat, dia hanya untuk suplai industri dan rumah sakit. Saat ini, masih ada 43 ribu orang yang isoman," katanya di Bandung, Jumat (20/8/2021).
Selain dari masyarakat, sumber oksigen Jabar juga berasal dari donasi berbagai pemangku kebijakan. Saat ini, sudah terkumpul 388 ton oksigen per hari sehingga stok untuk kebutuhan rumah sakit sehingga surplus.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menekankan bupati/wali kota harus tetap menyiagakan satgas Covid-19 di desa/kelurahan. RT/RW harus pro-aktif menolong warganya yang terpapar virus.
"Tentu kita tidak mau mendengar ada warga Jabar meninggal dunia karena kurang atensi dari pejabat setempat," ucapnya.
Saat ini, tren kasus Covid-19 di Jabar sudah relatif menurun meski masih ada sekitar 52.000 kasus aktif. Dari kasus aktif itu 4.493 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit, 3.800 isolasi di pusat isolasi desa/kelurahan, 578 tinggal di pusat isolasi provinsi, dan 43.000 sedang isolasi di rumah.
Sementara bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar juga terus mengalami penurunan sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan pada 3 Juli 2021 lalu. Angka BOR di Jabar saat ini sebesar 26,60 persen, menjadi yang terendah sejak PPKM diterapkan.
Sedangkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 terus meningkat yakni 90,28 persen. Selain itu, angka kematian sebesar 1,78 persen.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Luncurkan Omat
Di sisi lain, Pemprov Jabar meluncurkan program Oksigen untuk Masyarakat (Omat) yang merupakan fitur baru Pikobar dalam memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat secara online.
Melalui Omat, masyarakat bisa dengan simpel dan cepat mendapatkan oksigen ketika membutuhkan, meminjamkan atau mendonasikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Urusan antar–jemput gratis ditanggung Pemda Provinsi Jawa Barat.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, Omat penting dihadirkan untuk menghadapi situasi krisis oksigen di masa mendatang. Masih banyaknya warga yang isoman di rumah sehingga lahirlah fitur Omat.
"Posko oksigen masih ada untuk bersiap apabila masyarakat membutuhkan," ujar Setiawan.
Advertisement