Liputan6.com, Jakarta Putra penyanyi dangdut legendaris A. Rafiq, Farabi El Fouz tidak mengikuti jejak sang ayah dengan menjadi artis. Farabi El Fouz kini memilih untuk menjadi dokter spesialis anak. Dalam kapasitasnya sebagai dokter, Farabi El Fouz pun mengingatkan tentang tumbuh kembang dan pertumbuhan anak.
Kakak kandung Fairuz A Rafiq itu mengajak kepada masyarakat untuk mengetahui tentang bahaya kemasan plastik. Dirinya menganggap kemasan plastik bisa berbahaya jika mengendap dalam waktu yang lama, dan bisa menimbulkan penyakit yang serius seperti kanker, gangguan hormon, penyakit jantung koroner, diabetes, gangguan kekebalan tubuh, dan ketidaknormalan enzim pada hati dan lain - lain.
Zat berupa bisphenol A diketahui memiiki manfaat untuk bahan campuran mengeraskan plastik sehingga bisa lebih tahan lama, kuat dan mudah dibentuk. Apalagi harganya menjadi sangat kompetitif. Sayangnya, zat ini juga digunakan untuk plastik kemasan semisal, Sebagian botol susu bayi, piring, gelas, sendok, dan bahkan mainan anak.
“Jadi zat ini yang digunakan industri pangan, bisa mengeraskan dan melenturkan plastik. Ada beberapa laporan botol susu, wadah makanan, piring, sendok, bahkan susu kaleng bayi itu mengandung bisphenol A. Kalau di kaleng susu, untuk mencegah korosi, dan mencegah bersenyawa nya bahan makanan terhadap wadah besi tersebut,” ujar Farabi El Fouz dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bahaya
“Bahayanya adalah meningkatnya resiko kematian. Kematian Ini multi faktor, jadi kejelasan menjadi poin penting pada hal ini. Sebagai contoh penyakit Covid ini bisa isolasi virusnya jadi bisa jelas, tapi agak sulit deteksinya karena tidak tersedia disemua laboratorium, jadi pada laporan tersebut kematian itu bisa serangan jantung dengan kolestrol,” ungkap Farabi El Fouz.
Advertisement
Pengunaan
Terkait dengan masih banyaknya penggunaan bisphenol A dalam kemasan plastik yang selalu digunakan dalam kehidupan berkeluarga, Farabi El Fouz mengatakan dirinya berharap agar pemegang regulasi bisa memperhatikan hal-hal seperti, karena tidak ada toleransi bagi bayi, balita dan janin.
“Intinya kita berharap pemegang regulasi memperhatikan hal tersebut. Saya perhatikan BPOM sudah mengeluarkan awareness terhadap hal ini (BPA), termaksud toleransi berapa itu di-mention oleh BPOM,” jelas Dokter Farabi El Fouz
Dampak
Dengan memperhatikan dampaknya, dokter Farabi El Fouz mengajak seluruh pihak untuk mengatahui dampak buruknya. Sebab jika terus dibiarkan maka akan ada pengaruh di jangka panjang dan membawa kerugian buat rakyat Indonesia.
Advertisement