Liputan6.com, Gunungkidul - Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang bertugas pada 17 Agustus 2021 lalu di Alun-alun Wonosari positif Covid-19. Data yang beredar, sedikitnya ada 23 anggota yang dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini merupakan hasil screening pascatemuan adanya beberapa anggota Paskibraka yang mengeluhkan sakit. Dari jumlah ini, 4 orang di antaranya mendapatkan perawatan di RSUD Wonosari.
PLT Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Ali Ridho mengatakan, peristiwa tersebut diketahui usai upacara penurunan bendera pada Selasa sore. Saat itu, setelah penurunan bendera, tradisi upacara penutupan Paskibraka dilakukan di ruang karantina, namun ada beberapa anggota yang mengeluhkan sakit.
Baca Juga
Advertisement
“Ada beberapa yang sakit, seperti panas dan sakit tenggorokan. Kami kira karena kecapean,” kata Ali.
Ali menuturkan bahwa 6 anggota yang merasakan sakit tersebut kemudian diperiksakan ke rumah sakit dan dilakukan test Swab. Usai dilakukan tes, diketahui bahwa satu di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Tak lama kemudian, seluruh anggota Paskibraka juga dilakukan test swab.
"Usai dites swab ada 23 orang yang positif Covid-19. Karena sudah dijemput keluarga maka kami sarankan untuk isolasi mandari. Namun 4 orang harus mendapat perawatan di rumah sakit,” tuturnya.
Kini, 23 orang tersebut sudah mnlakukan isolasi mandiri dan didampingi oleh pihak puskesmas di daerah masing-masing. Pihaknya juga akan memberikan vitamin dan pemantauan Kesehatan secara rutin terhadap anggota yang isolasi mandiri.
“Tetap kami pantau untuk perkembangan lebih lanjut,” jelasnya.
Selain itu, para peserta sudah dilakukan tes swab sebelum masa karantina sejak 2 bulan lalu dan hasilnya dinyatakan negatif. Pemantauan Kesehatan juga dilakukan secara rutin oleh pembina yang bertugas. Protokol Kesehatanpun sudah dilakukan secara ketat dari keluar masuk tempat karantina dan dalam ruang karantina paskibraka.
“Sesuai prokes, tetap menggunakan masker, cuci tangan, dan tidak berkerumun,” kata Ali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penanganan
Meski demikian, pihaknya tak mengetahui secara pasti penularan Covid-19 masuk keruang karantina. Namun, proses karantina para anggota paskibraka tersebut awal tidak ada masalah, hanya saja usai upacara penurunan bendera dan tradisi upacara penutup baru diketahui ada yang positif Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan terkait penyebab tertularnya para anggota paskibra tersebut, meski para anggota dan pembina yang berada di ruang karantina telah menaati protocol Kesehatan. Namun, diduga tim supporting lainnya dapat keluar masuk ruang karantina.
“Bisa penularan melalui tim suport, seperti tukang bersih bersih, catering makan, maupun pas dijenguk keluarga,” ungkap Dewi.
Meski demikian, pihak hanya menjalankan fungsi Kesehatan untuk para anggota paskibraka yang terpapar Covid-19 dengan memerintahkan puskesmas di wilayah anggota masing masing untuk selalu mengontrol dan pemantuan. Terlebih, jika ada gejala-gejala yang lebih dapat segera dirujuk ke Rumah Sakit.
“Anggota ini dapat dibilang mempunyai peran penting dalam peringatan Hut ke-76 RI sebagai pengibar bendera. Dan perlu mendapatkan perhatian khusus juga,” jelasnya.
Pihaknya berharap agar seluruh anggota Paskibraka Gunungkidul agar segera sembuh dan pulih untuk melanjutkan sekolah. Karena, seluruh anggota paskibraka di Gunungkidul ini adalah berasal dari sekolah menengah atas baik SMA dan SMK.
“Semoga cepet sembuh, dan beraktivitas Kembali,” katanya.
Advertisement