Liputan6.com, Medan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mendampingi 2 menteri sekaligus yang datang ke Kota Medan untuk melihat fasilitas Isolasi Terpadu (Isoter) di atas Kapal Motor (KM) Bukit Raya yang telah bersandar di Pelabuhan Belawan, Sabtu (21/8/2021).
Menteri yang kunjungan kerja (kunker) ke Medan adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya dan Menteri BUMN, Erick Tohir. Kehadiran 2 menteri tersebut merupakan bentuk kolaborasi dan dukungan atas terwujudnya Isoter Terapung di Kota Medan yang memang sesuai dengan kebutuhan Pemerintah (Pemko) Medan.
Di Indonesia, Medan merupakan kota kedua yang mendapatkan Isoter Terapung setelah sebelumnya di Makassar. Budi Karya mengatakan, pendirian fasilitas Isoter di tiap daerah adalah instruksi langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga
Advertisement
"Bapak Presiden tidak pernah lelah memikirkan cara bangsa ini keluar dari pandemi Covid-19. Isoter salah satu solusi. Di Makassar sukses besar. Terpantau Nakes setiap saat dengan fasilitas yang bagus, pasien di sana cepat sembuh dalam tempo lima hari saja," kata Budi Karya.
Mengetahui pentingnya pendirian fasilitas Isoter, sejak awal Bobby Nasution gerak cepat. Di pusat kota telah beroperasi 2 fasilitas Isoter, Eks Hotel Soechi dan Gedung P4TK. Isoter Terapung ini merupakan yang ketiga disediakan untuk masyarakat Kota Medan.
"Kami saat ini juga tengah menyiapkan fasilitas Isoter di tiap kecamatan," ucap Bobby.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jumlah Pasien
Pada kesempatan tersebut, Bobby Nasution tampak mendampingi Erick Thohir dan Budi Karya menyapa pasien yang telah dirawat di KM Bukit Raya milik PT Pelni itu. Mereka menyapa dari bawah kapal.
"Sabar-sabar, tetap semangat. Silakan masyarakat Medan manfaatkan fasilitas yang telah diberikan Pak Wali ini. Semoga lekas sehat ya semuanya," kata Erick Tohir.
Saat ini sudah 11 pasien yang dirawat dengan gejala ringan dan tanpa gejala di KM Bukit Raya. Kabarnya, telah mendaftar sekitar 100 pasien untuk dirawat di atas kapal buatan Jerman pada 1994 itu.
Advertisement
