Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Batik Air menjemput Warga Nasional Indonesia (WNI) di Afghanistan. Informasi tersebut diunggah akun Facebook Dhaffa Lutfim pada 20 Agustus 2021.
Unggahan informasi Batik Air menjemput WNI di Afghanistan, diberi keterangan sebagai berikut:
Advertisement
"Puji Tuhan, Alhamdulilah pemerintah kita sudah mulai evakuasi WNI di Afghanistan 🇦🇫😍💪👍".
Unggahan tersebut berupa tautaan unggahan akun Twitter @tweetmiliter, pada 18 Agustus 2021 yang memberi keterangan sebagari berikut:
"Dan akhirnya pemerintah Indonesia pun mengirimkan A320neo milik Batik Air untuk mengevakuasi WNI di Afghanistan"
Keterangan akun Twitter @tweetmiliter merupakan bagian dari unggahannya yang berupa unggahan akun Twitter @indoflyer, pada 18 Agustus 2021.
Unggahan tersebut berupa jadwa penerbangan untuk maskapai Batik Batik Air dengan keberangkatan pukul 1:40 am dan kedatangan 9:00am.
Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"A320neo Batik Air PK-BDF akan terbang ke Kabul Afghanistan 19 Agustus 2021 untuk menjemput WNI yang ada di sana"
Benarkah informasi Batik Air menjemput WNI di Afghanistan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi Batik Air menjemput WNI di Afghanistan, dalam artikle berjudul "Kabar Batik Air Jemput WNI di Kabul Afghanistan Hoaks" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 18 Agustus 2021.
Maskapai Lion Air Group menepis kabar akan melakukan penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kabul, Afghanistan pasca kota tersebut dikuasai Taliban.
"Tidak, tidak terbang ke sana. Batik Air tidak terbang ke sana," tegas Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro kepada Liputan6.com, Rabu (18/8/2021).
Danang mengatakan, Batik Air maupun maskapai lain yang berdiri di bawah Lion Air Group tidak mendapat penugasan untuk terbang menjemput WNI di Afghanistan.
Namun, saat ditanya lebih lanjut, ia belum mau mengkonfirmasi apakah pihaknya sudah ada perjanjian untuk nantinya bisa pergi ke Afghanistan guna membawa para WNI di sana pulang ke Tanah Air.
"Mengenai hal itu saya tidak bisa berkomentar. Yang jelas Batik Air tidak terbang ke sana," ujar Danang.
Dalam artikel berjudul "Menlu Retno: 26 WNI Telah Dievakuasi dari Kabul Afghanistan dengan Pesawat TNI" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 20 Agustus 2021, dalam update Afghanistan terkini, Indonesia turut mengevakuasi warga negaranya dari Aghanistan.
"Alhamdullilah, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan dengan pesawat TNI AU. Pesawat saat ini sudah berada di Islamabad untuk melanjutkan penerbangan ke Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi seperti dikutip dari akun Twitter @Menlu_RI, Jumat (20/8/2021).
Dalam unggahannya, Menlu Retno juga menyebutkan detail jumlah WNI yang berhasil dievakuasi dari Afghanistan yang kini berada dalam cengkeraman Taliban.
"Tim evakuasi membawa 26 WNI termasuk staff KBRI, 5 WN Filipina, dan 2 WN Afghanistan (suami dari WNI dan staff lokal KBRI)," papar Menlu Retno.
Advertisement
Kesimpulan
Cek Fakta Liputan6.com informasi Batik Air menjemput WNI di Afghanistan tidak benar.
Maskapai Lion Air Group pun telah menepis kabar akan melakukan penjemputan WNI di Kabul, Afghanistan pasca kota tersebut dikuasai Taliban.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement