Liputan6.com, Jakarta Komunitas disabilitas Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) menyampaikan bahwa buku dan cerita dapat membantu anak-anak mengenal dunia disabilitas.
Menurut Konekin, bagi sebagian orang terutama di Indonesia, membaca terdengar sebagai kegiatan yang membosankan. Walau demikian, orang Indonesia memiliki minat baca yang tinggi, hanya saja daya bacanya rendah.
“Bangun pagi langsung buka WA, artinya minat bacanya tinggi dong. Tapi begitu WA-nya agak panjang langsung di-skip. Apalagi baca buku,” mengutip unggahan Instagram @konekindonesia, Minggu (22/8/2021).
Baca Juga
Advertisement
Padahal, banyak hal positif yang bisa didapatkan dari membaca buku, termasuk untuk anak-anak. Apalagi jika bukunya berupa buku cerita sambil dibacakan kepada anak-anak.
Membaca cerita dapat memancing rasa ingin tahu dan diskusi yang dapat berguna ketika orangtua atau pengasuh ingin mengajarkan kepada anak tentang disabilitas.
Rekomendasi Buku Cerita
Salah satu bacaan yang baik dan direkomendasikan untuk mengenalkan kondisi disabilitas kepada anak-anak adalah Haylee’s Friends yang ditulis oleh Michelle Rundle dan Emma Birch.
Dengan cerita dari buku ini, anak-anak dapat dengan mudah paham tentang kondisi cerebral palsy melalui cerita bergambar yang disajikan.
Selain bisa mengenalkan tentang disabilitas kepada anak non disabilitas, buku cerita serupa juga dapat membantu anak-anak dengan kondisi yang sama untuk mengatasi perasaan sulit pada dirinya.
“Membaca tentang karakter yang merasakan kondisi yang sama membuat mereka mengerti bahwa mereka tidak sendirian.”
Advertisement
Manfaat Lainnya
Membaca buku tentang disabilitas tak hanya berpengaruh baik pada anak non disabilitas atau anak disabilitasnya saja, tapi juga pada saudara kandung mereka.
“Membaca buku dapat memainkan peran besar pada saudara kandung anak dengan disabilitas loh.”
Saudara kandung jadi bisa paham tentang kondisi adik atau kakaknya yang menyandang disabilitas. Mereka dapat menjadi teman setia di kala saudaranya sedang merasa terpuruk karena kondisi disabilitasnya.
Hal ini penting karena terkadang anak disabilitas lebih nyaman untuk berbicara dan mencurahkan isi hati pada saudara kandungnya ketimbang pada orangtua.
“Entah orangtuanya terlalu bawel atau alasan lainnya. Karena itu, saudara kandung memiliki peran yang baik untuk memulai diskusi dan cerita.”
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement