Liputan6.com, Gorontalo - Di tengah pandemi Covid-19, beragam cara dilakukan warga demi mendapatkan penghasilan. Masyarakat bahkan ada yang harus rela mengorbankan sesuatu demi menunjang kebutuhan sehari-hari.
Seperti halnya yang dilakukan pria di Provinsi Gorontalo, bernama Rodin Pakaya. Ia memanfaatkan pekarangan rumahnya di Desa Piloliyanga, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo untuk budidaya ikan lele.
Baca Juga
Advertisement
Meski terbilang baru, usaha budidaya lele yang ia rintis sendiri tersebut, mampu memberikan keuntungan yang terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Saat ini kata Rodin, ia bahkan sudah melakukan hasil budidaya itu di pasar yang ada di Boalemo.
“Alhamdulillah sudah 3 kali panen dan langsung menjualnya, hasilnya pun cukup lumayan untuk kebutuhan keluarga,” kata Rodin
Rodin mengaku, jika usaha ikan lele miliknya, berawal dari modal Rp1 juta yang ia tabung dari rahun 2020 silam. Hasil tabungnya pun ia belikan kebutuhan untuk memelihara ikan lele.
“Pertama memulai saya menggunakan kolam terpal. Modalnya hanya sekitar Rp1 juta. Namun seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah sudah bisa menggunakan kolam beton yang lebih luas,” ujarnya.
Untuk anggaran pembuatan kolam beton sendiri kata Rodi, ia lakukan secara bertahap. Ia termotivasi dari sang kakak yang juga memiliki usaha budidaya ikan air tawar tersebut.
“Kakak saya di Tabulo, Kecamatan Mananggu memiliki sekitar 30 ribu ekor bibit ikan air tawar. Kolamnya memiliki luas 12 meter dan panjang sekitar 30 meter, saya terinspirasi dari sini,” tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Belajar dari Youtube
Lebih lanjut kata Rodi, untuk teknik pembuatan kolam beton sendiri, paling banyak ia dapatkan dari Youtube. Banyak ilmu dan pelajaran berharga seputar bisnis lele yang ia pelajari, kebanyakan dari internet.
“Saya banyak melihat tutorial youtube, berbekal dari berbagai informasi menarik seputar budidaya ikan air tawar di internet, saya bisa mempraktekannya pada pekarangan rumah saya,” ungkapnya.
Hingga kini, ia telah memiliki jumlah bibit ikan lele sekitar 6 ribu ekor. Untuk bibit kata Rodi, ia dapatkan dari mitra kerjanya yang beralamat di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo.
Rodin menambahkan, untuk kesulitan yang ia hadapi dalam bisnis budidaya ikan air tawar tersebut, yaitu pakan. Di Kabupaten Boalemo katanya, rata-rata ketersediaan hanya pakan ayam.
“Karena jarang yang jual pakan ikan di Boalemo, terpaksa saya harus beli di Kota Gorontalo. Jadi, harus pergi pulang Boalemo-Kota Gorontalo untuk bisa dapat pakan ikan lele,”imbuhnya.
Rodi menyebut, untuk seribu ekor lele, ia harus menyiapkan satu karung pakan yang ia banderol dengan harga yang bervariasi. Mulai dari yang harga Rp 200 ribu, hingga harga Rp 350 ribu.
“Semoga ke depan, di Boalemo sudah ada stok untuk pakan ikan. Dengan begitu, saya dan masyarakat ikut terbantu. Karena ikan ini banyak juga dikonsumsi masyarakat Tilamuta. Saya jual Rp 25 ribu per kilo,” ia menandaskan.
Advertisement