Ketika Lockdown di Kota Terbesar Vietnam Picu Panic Buying

Vietnam memberlakukan lockdown di kota terbesarnya, Ho Chi Minh. Panic buying terjadi di kota itu ketika warga berusaha mengamankan stok makanan selama lockdown.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Agu 2021, 08:30 WIB
Polisi berjaga di belakang barikade yang didirikan untuk mengatur lalu lintas di Hanoi, Sabtu (24/7/2021). Vietnam memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) selama 15 hari di ibu kota Hanoi mulai Sabtu ketika gelombang virus corona menyebar dari wilayah Delta Mekong selatan. (AP Photo/Hieu Dinh)

Liputan6.com, Hanoi - Vietnam memberlakukan lockdown di kota terbesarnya, Ho Chi Minh. 

Dalam aturan lockdown yang dimulai pada Senin (23/8), warga di kota itu akan dilarang meninggalkan rumah mereka - memicu panic buying di sejumlah pusat perbelanjaan.

Dikutip dari US News, Senin (23/8/2021) kantor berita resmi Vietnam menyebut terjadinya panic buying menggagalkan upaya di Ho Chi Minh menahan wabah COVID-19 yang meningkat.

Antrian panjang warga terlihat di luar pasar dan rak-rak di supermarket di Kota Ho Chi Minh yang sudah kosong pada Sabtu (21/8), menurut saksi mata dan media pemerintah.

"Kelihatannya kacau," kata seseorang warga yang menyebutkan namanya sebagai Nguyen.

"Terlalu banyak orang bergegas keluar untuk membeli makanan dan barang-barang penting untuk hari-hari sulit mereka nantinya," terang Nguyen, kepada kantor berita Reuters. 

"Saya berhasil mendapat beberapa makanan, karena saya tidak ingin mati kelaparan sebelum mati karena Virus Corona," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Vietnam Kerahkan Pasukan di Ho Chi Minh Untuk Amankan Lockdown

Sebuah jalan ditutup untuk mengontrol lalu lintas di Hanoi, Vietnam, Sabtu (24/7/2021). Vietnam memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) selama 15 hari di ibu kota Hanoi mulai Sabtu ketika gelombang virus corona menyebar dari wilayah Delta Mekong selatan. (AP Photo/Hieu Dinh)

Sebelumnya, pada 20 Agustus 2021, otoritas Vietnam mengatakan mereka juga akan mengerahkan pasukan di Ho Chi Minh untuk mengamankan lockdown, dan mengirimkan pasokan makanan kepada warga - ketika kota itu beralih ke langkah-langkah drastis guna mengurangi tingkat kematian akibat COVID-19.

Vietnam telah mencatat 323.000 infeksi covid-19 dan 7.540 kematian, dengan Kota Ho Chi Minh menyumbang lebih dari setengah kasus dan 80% kematian, menurut kementerian kesehatan negara tersebut.

"Kota ini siap dengan langkah-langkah untuk memasok makanan dan barang-barang penting bagi penduduk," kata Phan Van Mai, wakil kepala satuan tugas COVID-19 di Ho Chi Minh.

Partai Komunis Vietnam yang berkuasa juga mengumumkan keputusan untuk menggantikan Nguyen Thanh Phong sebagai ketua Komite Rakyat kota itu.

Alasan dibalik keputusan tersebut tidak diketahui, tetapi para analis mengutip penanganan wabah yang buruk.


Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya