Liputan6.com, Mexico City - 11 tahun setelah pecahnya perang kemerdekaan Spanyol, Raja Muda Spanyol, Juan de O'Donojú menandatangani Perjanjian Córdoba, yang menyetujui rencana untuk menjadikan Meksiko sebagai sebuah monarki konstitusional yang independen.
Dilansir dari laman History, Senin (23/8/2021), pada awal abad ke-19, Napoleon di Spanyol menyebabkan pecahnya pemberontakan seluruh Amerika-Spanyol.
Advertisement
Pada 16 September 1810, Miguel Hidalgo y Costilla, seorang imam Katolik, melancarkan perang kemerdekaan Meksiko dengan mengeluarkan Grito de Dolores, atau "Cry of Dolores" (Dolores mengacu pada kota Dolores, Meksiko).
Traktat revolusioner menyerukan berakhirnya kekuasaan Spanyol di Meksiko, redistribusi tanah, dan kesetaraan ras. Setelah beberapa keberhasilan di awal, Hidalgo dikalahkan, ditangkap, dan dieksekusi.
Namun, ia diikuti pimpinan orang desa lain seperti José María Morelos y Pavón, Mariano Matamoros, and Vicente Guerrero, yang semuanya memimpin pasukan revolusioner asli dan campuran ras melawan Spanyol dan Royalis.
Ironisnya, kaum Royalis -- yang terdiri dari orang-orang Meksiko keturunan Spanyol dan kaum konservatif lainnya --yang akhirnya membawa kemerdekaan.
Pada tahun 1820, kaum liberal mengambil alih kekuasaan di Spanyol, dan pemerintah baru menjanjikan reformasi untuk menenangkan kaum revolusioner Meksiko. Sebagai tanggapan, kaum konservatif Meksiko menyerukan kemerdekaan sebagai sarana untuk mempertahankan posisi istimewa mereka dalam masyarakat Meksiko.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perjanjian Cordoba Ditandatangani
Pada awal 1821, Agustín de Iturbide, pemimpin pasukan Royalis, merundingkan Rencana Iguala dengan Vicente Guerrero. Dalam rencana tersebut, Meksiko akan didirkan sebagai monarki konstitusional yang independen, posisi istimewa Gereja Katolik akan dipertahankan, dan orang-orang Meksiko keturunan Spanyol akan dianggap setara dengan orang-orang Spanyol murni. Orang Meksiko berdarah India campuran atau murni akan memiliki hak yang lebih rendah.
Iturbide mengalahkan pasukan Royalis yang masih menentang kemerdekaan, dan raja muda Spanyol yang baru, kekurangan uang, perbekalan, dan pasukan, terpaksa menerima kemerdekaan Meksiko.
Pada 24 Agustus 1821, O'Donojú menandatangani Perjanjian Córdoba, yang mengakhiri ketergantungan Spanyol Baru pada Spanyol Lama.
Pada 1822, karena tidak ada Bourbon monarch untuk memerintah Meksiko, Iturbide diproklamasikan sebagai kaisar Meksiko. Namun, kerajaannya berumur pendek. Pada 1823, pemimpin republik Santa Anna dan Guadalupe Victoria menggulingkan Iturbide dan mendirikan sebuah republik dengan Guadalupe Victoria sebagai presiden pertamanya.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement