Menteri Teten Membedah Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta Soal Koperasi

Dengan berkoperasi petani skala kecil akan memiliki posisi tawar yang kuat memudahkan integrasi usaha hulu-hilir dengan pelibatan kemitraan.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Agu 2021, 14:50 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam webinar Internalisasi Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta, Senin (23/8/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan koperasi di Indonesia.

“Buah perjuangan 2 tokoh proklamator ini dirumuskan sangat jelas dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, yaitu sistem perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Menurut Bung Hatta, sistem ekonomi kekeluargaan berwujud dalam koperasi,” kata Menteri Teten dalam webinar Internalisasi Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta, Senin (23/8/2021).

Kata Menteri Teten, Bung Hatta pernah menyampaikan “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.”

“Saya kira ini sangat mendalam sekali, saat ini kita sedang diuji bagaimana bangsa Indonesia dapat bersatu padu untuk melewati masa – masa sulit. Pandemi harus kita sikapi sebagai momentum memperkuat kemandirian, begitupun dalam melewati masa – masa sulit akibat dampak pandemi Covid-19,” ujarnya.

Lebih lanjut dalam sambutannya, MenkopUKM mengajak masyarakat luas untuk bersama – sama memperkuat koperasi dalam rangka menyiapkan tatanan normal baru.

“Kekuatan kemandirian ekonomi itu ada di tangan masyarakat. Itulah mengapa koperasi bukan hanya kegiatan ekonomi, koperasi juga merupakan kegiatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat,” ujarnya.

Lanjut Teten, dengan berkoperasi petani skala kecil akan memiliki posisi tawar yang kuat memudahkan integrasi usaha hulu-hilir dengan pelibatan kemitraan para pihak dalam rantai pasok (inclusive closed loop), adopsi teknologi, akses pembiayaan, terhubung dengan offtaker, dan memiliki tata kelola dan manajemen lebih profesional.

“Dengan begitu, untung usahanya dinikmati seluruh anggota. Risiko usahanya juga terasa kecil karena dibagi rata kepada seluruh anggota,” imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Koperasi Modern

Teten menegaskan, pihaknya saat ini tengah fokus dalam mengembangkan Koperasi Modern, di mana pada tahun 2021 ini ia menargetkan lahir 100 koperasi modern dengan 40-nya adalah Koperasi Pangan.

“Kami percaya di sektor panganlah keunggulan kita. LPDB-KUMKM selaku Badan Layanan Umum (BLU) kami, kita hadirkan 100 persen untuk koperasi dengan prioritas sektor riil. Kami juga mendukung digitalisasi melalui Portal IDX COOP (Portal Inovasi Koperasi) yang mendokumentasikan berbagai gagasan dan praktik inovasi perkoperasian,” ujar Teten.

Dengan demikian, dia berharap dengan berbagai upaya hal tersebut dapat meningkatkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional meningkat dari 5 persen di tahun 2020 menjadi 5,5 persen di tahun 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, berdasarkan arahan Presiden, pihaknya telah memberikan dukungan berupa penguatan literasi bagi pelaku UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.

“Kami telah mengumpulkan artikel-artikel berbasis UMKM yang nantinya bisa dikerjasamakan dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kami berharap Pak Menteri bisa memerintahkan jajaran di Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempublikasikan segala bentuk program-program ke dalam platform Aplikasi Perpustakaan Digital Perpustakaan Nasional (Ipusnas) sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat dalam bentuk digital,” pungkas Syarif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya