Liputan6.com, Jakarta Minat sejumlah negara untuk melakukan investasi di Indonesia terus bertambah. Kali ini, giliran Uni Emirat Arab (UEA).
UEA berniat untuk investasi di sektor pariwisata halal di Provinsi Aceh. Adapun indikasi nilai yang akan diinvestasikan adalah sebesar USD700 juta.
Advertisement
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, EAE sejauh ini memang telah berniat untuk membangun kawasan wisata halal di Aceh. Pemerintah sendiri, saat ini tengah melakukan langkah-langkah, termasuk menyiapkan insentif dan izin yang diminta.
"Insya Allah bulan November kami akan ke Uni Emirat Arab, kalau jadi. Rencana dengan rombongan mungkin Pak Sandi (Menter Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga akan ikut," kata Bahlil dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama di Bidang Penanaman Modan Pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (22/8/2021).
Dia menyebutkan, kunjungan ke UAE tersebut dilakukan untuk membahas rencana investasi pariwisata halal tersebut. Mengingat, ada beberapa persoalan terkait dengan masalah perizinan dan lainnya.
"Persoalan wisata halal memang di Indonesia ini gampang-gampang susah kita lihat, mana yang halal dan mana yang bukan halal jadi tergantung barang ini," kata dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Realisasi Investasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, realisasi investasi Indonesia periode Januari-Juni 2021 mencapai Rp 442,8 triliun. Jumlah tersebut tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan.
“Pada periode Januari sampai Juni 2021, realisasi investasi Indonesia tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan sedikitnya Rp 442,8 triliun,” kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan Presiden Pada Sidang Tahunan MPR 2021, Senin (16/8/2021).
Adapun rincian realisasi investasi sebanyak 51,5 persen di Luar Jawa, dan 48,5 persen di Jawa. Selain itu, investasi ini juga menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia.
Dengan pencapaian tersebut, Presiden Jokowi optimis ke depan nilai investasi dapat bertambah. Dia menargetkan Rp 900 triliun untuk bulan-bulan selanjutnya.
“Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan ini kita harapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan,” ujarnya.
Jokowi menegaskan, bahwa perkembangan investasi harus menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Untuk mendukung hal tersebut, peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda utama. Berbagai kemudahan disiapkan untuk menumbuhkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar cepat masuk dalam rantai pasok global.
Menurutnya, hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM, serta meningkatkan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha ini juga dimaksudkan untuk memperkuat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, khususnya ke arah Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru yang berkelanjutan,” ujarnya.
Advertisement