PM Inggris Boris Johnson Minta Joe Biden Tunda Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Tentara AS rencananya ditarik dari Afghanistan pada 31 Agustus 2021.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Agu 2021, 19:55 WIB
Orang-orang Afghanistan duduk di dalam pesawat militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, di bandara militer di Kabul, Kamis (19/8/2021). Ribuan orang berlomba-lomba melarikan diri dari Afghanistan setelah pasukan Taliban berhasil merebut pemerintahan negara itu. (Shakib RAHMANI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana menteri Inggris, Boris Johnson diperkirakan akan meminta Presiden AS Joe Biden untuk menahan pasukan Amerika di Afghanistan, lewat dari tenggat waktu 31 Agustus agar penerbangan evakuasi dapat dilanjutkan.

Boris Johnson akan mengajukan permintaan itu pada pertemuan darurat para pemimpin dunia dari negara-negara G7 pada Selasa 24 Agustus.

Mengutip BBC, Senin (23/8/2021), ribuan orang berkerumun di luar bandara Kabul, putus asa untuk pergi setelah Taliban berkuasa.

AS bermaksud menarik semua pasukannya pada akhir Agustus. Biden mengatakan, diskusi sedang berlangsung tentang perpanjangan tenggat waktu, tetapi ia tetap berharap tidak menunda proses penarikan tersebut. 

Dia mengatakan, pasukan AS telah memperluas perimeter di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat upaya evakuasi, dan Taliban telah bekerja sama dengan langkah tersebut.  

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pasukan AS Dibutuhkan untuk Pengamanan

Pasukan koalisi Inggris dan Turki, bersama dengan Marinir AS, membantu seorang anak selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). (Staff Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps via AP)

Sementara pejabat pemerintah Inggris mengatakan "tidak ada tanggal pasti" untuk penarikan pasukan Inggris, dikhawatirkan bahwa tanpa pasukan AS di lapangan, pasukan sekutu yang tersisa tidak akan dapat mengamankan daerah tersebut.

Inggris memiliki lebih dari 1.000 personel Angkatan Bersenjata yang ditempatkan di Kabul.

Pembicaraan antara kelompok negara-negara G7, yang saat ini dipimpin oleh Inggris, akan berlangsung secara virtual dan dipahami bahwa fokus utama adalah masa depan jangka panjang Afghanistan.

Namun evakuasi yang sedang berlangsung juga akan dibahas.

Johnson mengatakan sangat penting bahwa komunitas internasional bekerja sama untuk memastikan evakuasi yang aman, mencegah krisis kemanusiaan dan mendukung rakyat Afghanistan untuk "mengamankan keuntungan dari 20 tahun terakhir".


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya