Sri Mulyani: Penerimaan Pajak di Kuartal II-2021 Turun

Meluasnya penyebaran Covid-19 varian Delta ternyata tidak hanya mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, melainkan juga penerimaan pajak.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2021, 18:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Liputan6.com, Jakarta Meluasnya penyebaran Covid-19 varian Delta ternyata tidak hanya mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, melainkan juga penerimaan pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan penerimaan pajak paruh kedua tahun ini mengalami penurunan dibandingkan capaian semester I-2021.

Hal ini disebabkan adanya pembatasan sosial akibat merebaknya varian delta dan berbagai insentif yang diberikan pemerintah. Sehingga penerimaan negara pada kuartal III-2021 akan terganggu.

"Pengaruhnya muncul di semester II kuartal III. Bulan Juli-Agustus akan terpukul, kita perkirakan ini menyebabkan penerimaan terefleksi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (23/8/2021).

Sri Mulyani memperkirakan penerimaan pajak pada semester II-2021 mencapai 92,9 persen atau tumbuh 6,6 persen. Capaian ini menurun dari pertumbuhan penerimaan pajak di semester I yang tumbuh 8,8 persen dengan nilai Rp 680 triliun.

"Penerimaan pajak semester II diproyeksi mencapai 92,9 persen atau tumbuh 6,6 persen," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyapa peserta saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (4/11/2019). Ini merupakan rapat perdana Menkeu dengan Komisi XI DPR RI. (Liputan6.com/JohanTallo)

Penerimaan kepabeanan dan cukai diproyeksikan tumbuh 9,5 persen dengan target pencapaian 108,6 persen. "Untuk kepabeanan dan cukai kita hadapi di atas target yaitu 108,6 persen dengan growth 9,5 persen," kata dia.

Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan bisa tumbuh 119,8 persen atau tumbuh 3,9 persen. Hal ini didukung oleh sumber daya alam (SDA) dan komoditas.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya