Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menyiapkan 359 kasur atau tempat tidur (bed) tambahan untuk merawat pasien Covid-19 di Gedung Kiara Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan, pihaknya mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyiapkan RSCM sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 gejala sedang sampai berat.
Advertisement
"Kami mendapatkan penugasan dari Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) untuk menyiapkan Rumah Sakit Kiara atau Paviliun Kirana Rumah Sakit RSCM menjadi Rumah Sakit Covid-19," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8/2021).
Gedung Kiara di komplek RSCM ini awalnya dibangun sebagai Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) dengan luas lahan 68.075 m2, terdiri dari 12 lantai dan 2 lantai bawah tanah. Gedung ini memiliki fasilitas poliklinik alergi-imunologi, poliklinik nefrologi, endkrinologi dan sebagainya.
Pengembangan gedung untuk perawatan Covid-19 dilaksanakan pada lantai 3, 4, 5, 8, 9, dan 10 Gedung Kiara. Berbagai pengembangan dilakukan di gedung tersebut.
Antara lain pembangunan 2 unit ruang operasi pada lantai 2, ruang NICU 96 bed pada lantai 4, ruang perawatan 32 bed pada lantai 5, ruang perawatan 48 bed pada lantai 8, ruang perawatan 108 bed pada lantai 9, dan ruang perawatan 100 bed pada lantai 10. Termasuk penambahan 359 bed untuk perawatan Covid-19.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Progres
Hingga 21 Agustus 2021, progres fisik konstruksi mencapai 96,28 persen dengan target penyelesaian pada tanggal 29 Agustus 2021.
Lingkup pekerjaan pada Gedung Kiara ini meliputi pembongkaran plafond, pembongkaran dinding, scanning, pendataan aset, waterprofing, screeding, pemasangan wiring, pembersihan lokasi, perbaikan keramik, pemasangan lampu, credenza, general cleaning, pemasangan vinyl, pekerjaan sanitary, pemasangan bed head, pekerjaan plumbing, instalasi gas medis, serta pemasangan pintu dan jendela.
"Pembangunan dan pengembangan gedung untuk perawatan Covid-19 ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tempat penanganan akibat lonjakan jumlah penderita Covid-19. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kasus sembuh dan menurunkan jumlah kasus meninggal melalui perawatan pasien yang lebih baik," pungkas Menteri Basuki.
Advertisement