Pemilik The Afghan Rug Shop James Wilthew mengatur pajangan di tokonya di Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Bisnis yang menjual karpet tenunan tangan warna-warni dan kaca buatan tangan dari Afghanistan ini takut akan pemasok mereka setelah Taliban menguasai Afghanistan. (LINDSEY PARNABY/AFP)
Pejalan kaki berjalan melewati The Afghan Rug Shop di Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Pemilik The Afghan Rug Shop James Wilthew telah membangun hubungan dekat dengan penenun dan penjual karpet Afghanistan. (LINDSEY PARNABY/AFP)
Seorang pelanggan melihat-lihat benda di The Afghan Rug Shop, Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Pemilik The Afghan Rug Shop James Wilthew membeli karpet yang dicari langsung dari provinsi utara, di mana industri ini secara tradisional berbasis. (LINDSEY PARNABY/AFP)
Pemilik The Afghan Rug Shop James Wilthew mengatur pajangan di tokonya di Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Menurut mantan prajurit itu ada sekitar 200 keluarga yang didukung oleh perusahaannya, The Afghan Rug Shop. (LINDSEY PARNABY/AFP)
Pemilik The Afghan Rug Shop James Wilthew mengatur pajangan di tokonya di Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Bisnis yang menjual karpet tenunan tangan warna-warni dan kaca buatan tangan dari Afghanistan ini takut akan pemasok mereka setelah Taliban menguasai Afghanistan. (LINDSEY PARNABY/AFP)
Salah satu karpet yang dijual di The Afghan Rug Shop, Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Pemilik The Afghan Rug Shop James Wilthew telah membangun hubungan dekat dengan penenun dan penjual karpet Afghanistan. (LINDSEY PARNABY/AFP)
Tumpukan karpet Afghanistan dijual di The Afghan Rug Shop, Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Pemilik The Afghan Rug Shop James Wilthew membeli karpet yang dicari langsung dari provinsi utara, di mana industri ini secara tradisional berbasis. (LINDSEY PARNABY/AFP)
Syal Afghanistan dijual di The Afghan Rug Shop, Hebden Bridge, Inggris, 20 Agustus 2021. Menurut pemilik The Afghan Rug Shop yang juga mantan prajurit James Wilthew, ada sekitar 200 keluarga yang didukung oleh perusahaannya, The Afghan Rug Shop. (LINDSEY PARNABY/AFP)