Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru pada Selasa (24/8) mencatat kenaikan tertinggi kasus baru Virus Corona COVID-19 sejak April 2020.
Namun, otoritas Selandia Baru mengatakan jumlah kasus infeksi tidak meningkat secara eksponensial dan sebagian besar kasus masih berpusat di Kota Auckland, seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (24/8/2021).
Advertisement
Diketahui bahwa wabah COVID-19 varian Delta yang sangat menular sudah terjadi di kota terbesar di Selandia Baru tersebut, dan dengan cepat menyebar ke Ibu Kota Wellington.
Otoritas Selandia Baru melaporkan 41 kasus baru COVID-19 pada Selasa (24/8), menjadikan total infeksi di negara itu sebanyak 148, kata Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield dalam konferensi pers.
Itu adalah kasus infeksi baru terbanyak sejak April 2020, menurut grafik di situs web Kementerian Kesehatan Selandia Baru.
Dari semua kasus baru COVID-19 di Selandia Baru, 38 berada di Auckland dan 3 di Wellington.
"Ini meyakinkan bahwa kami tidak melihat peningkatan eksponensial," kata Dr. Bloomfield, menambahkan bahwa sebagian besar kasus dilaporkan di Auckland, itu mengindikasikan infeksi tidak meluas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lonjakan Kasus COVID-19 di Selandia Baru Terjadi di Tengah Pembatasan Ketat
Namun, Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengatakan dalam pernyataannya pada Selasa (24/8) bahwa mereka tidak menduga kenaikan kasus itu terjadi pada tahap wabah ini.
Selandia Baru telah melihat puncak wabah COVID-19 pada 2020 lalu, dengan melaporkan 89 kasus baru.
Di sisi lain, kemunculan banyak kasus baru di Selandia Baru, ketika adanya pengetatan perbatasan dan lockdown cepat juga menuai pertanyaan dari publik luas - sementara beberapa orang sudah divaksinasi.
Pada Senin (23/8), PM Selandia Baru Jacinda Ardern memperpanjang lockdown nasional Level 4 yang ketat selama tiga hari hingga tengah malam hingga 27 Agustus mendatang, sementara Auckland akan memberlakukan pembatasan setidaknya hingga Selasa depan.
Menteri Keuangan Selandia Baru, Grant Robertson mengatakan pemerintah memiliki cukup dana untuk mengatasi wabah terbaru dan bahwa ekonomi telah "sangat tangguh".
"Respon kesehatan masyarakat yang kuat masih merupakan respons ekonomi terbaik," kata Robertson dalam konferensi pers.
Advertisement