Mural yang bertuliskan “Kami Lapar Tuhan” di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Banyak beberapa tempat mural yang menyuarakan kebebasan berpendapat saat ini menjadi viral lantaran dihapus oleh petugas. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Penjual jamu melintasi mural bertuliskan “Kami Lapar Tuhan” di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Mural 'Tuhan Aku Lapar' yang viral di jagat maya pada akhir Juli 2021 lalu, membuka rentetan peristiwa penghapusan mural di kota-kota besar Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Penjual air melintasi di depan mural di kawasan Jakarta Pusat. Selasa (24/8/2021). Menjamurnya mural dan grafiti penuh muatan kritikan merupakan suara para seniman untuk berekspresi di tengah pandemi. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Mural yang bertuliskan “Kami Lapar Tuhan” di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Banyak beberapa tempat mural yang menyuarakan kebebasan berpendapat saat ini menjadi viral lantaran dihapus oleh petugas. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Pengendara melintas di depan mural bertuliskan “Kami Lapar Tuhan” di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Mural 'Tuhan Aku Lapar' yang viral di jagat maya pada akhir Juli 2021 lalu, membuka rentetan peristiwa penghapusan mural di kota-kota besar Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Pejalan kaki melintas di depan mural di kawasan Jakarta Pusat. Selasa (24/8/2021). Menjamurnya mural dan grafiti penuh muatan kritikan merupakan suara para seniman untuk berekspresi di tengah pandemi. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Pengendara sepeda melintas di depan mural di kawasan Jakarta Pusat. Selasa (24/8/2021). Banyak beberapa tempat mural yang menyuarakan kebebasan berpendapat saat ini menjadi viral lantaran dihapus oleh petugas. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Pejalan kaki melintas di depan mural di kawasan Jakarta Pusat. Selasa (24/8/2021). Mural 'Tuhan Aku Lapar' yang viral di jagat maya pada akhir Juli 2021 lalu, membuka rentetan peristiwa penghapusan mural di kota-kota besar Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)