Kapasitas Vaksin COVID-19 Harus Didukung Jalur Distribusi

Kapasitas vaksin COVID-19 dalam jumlah besar harus didukung jalur distribusi yang mumpuni.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Agu 2021, 11:00 WIB
Seorang petugas kesehatan (kanan) bersiap untuk memberikan vaksin virus corona COVID-19 AstraZeneca di klinik vaksinasi massal darurat di Denpasar, Bali, Selasa (6/7/2021). Indonesia tengah memerangi gelombang infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kapasitas vaksin COVID-19 dalam jumlah besar harus didukung jalur distribusi yang mumpuni. Apalagi distribusi vaksin COVID-19 menyasar ke 34 provinsi di Indonesia.

Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, kapasitas menjadi tantangan di lapangan. Ini karena jalur distribusi vaksin yang ada harus mengakomodir kebutuhan vaksin rutin sekaligus vaksin COVID-19 yang berjumlah besar.

“Karena itu, Bio Farma berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah, terkait fasilitas penyimpanan dan penyaluran vaksin ini," kata Bambang melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (24/8/2021).

"Harapannya, setiap penjuru Indonesia segera tercukupi kebutuhan vaksinnya."

Dalam distribusi vaksin COVID-19, setiap vaksin memiliki ketentuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Manajemen rantai dingin (cold chain) menjadi penting diperhatikan.

“Kami menggunakan manajemen rantai dingin selama seluruh proses untuk memelihara batas temperatur, agar kualitas vaksin tetap terjaga,” lanjut Bambang.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Butuh Waktu Siapkan Vaksin COVID-19

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga Kelurahan Gedong di Jakarta, Rabu (23/6/2021). Vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan infeksi dan kematian akibat virus, termasuk yang disebabkan varian Delta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Untuk vaksin Sinovac membutuhkan suhu penyimpanan 2 sampai 8 derajat Celsius, Indonesia telah memiliki rantai distribusi vaksin yang baik hingga pelosok. Selain itu, vaksin COVID-19 yang mengharuskan perlakuan khusus untuk menjaga kualitas, seperti Pfizer yang memerlukan suhu penyimpanan -70 derajat Celsius.

Bambang Heriyanto menambahkan, dibutuhkan waktu untuk menyiapkan vaksin COVID-19 hingga siap digunakan. Dari bentuk bahan baku (bulk) menjadi bentuk jadi.

"Perlu waktu sekitar 1 bulan, meliputi masa karantina, pengolahan, uji mutu, dan sebagainya. Vaksin bentuk jadi pun, harus melalui pengawasan mutu dan menunggu terbitnya lot release dari BPOM," tambahnya.

Untuk meningkatkan ketersediaan vaksin di Tanah Air, Bio Farma bersama institusi dalam negeri tengah melakukan riset pengembangan vaksin COVID-19 produksi anak negeri, yang diharapkan dapat diluncurkan pada tahun depan.


Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19

Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya