Hoaks Jadi Musuh Utama Percepatan Vaksinasi COVID-19

Hoaks yang beredar menjadi 'musuh' utama percepatan vaksinasi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Agu 2021, 09:00 WIB
Petugas melakukan screening kepada penerima vaksinasi massal Covid-19 di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Penjaringan, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Vaksinasi massal di Pasar Ikan Muara Baru pada 5-7 Agustus ini menyasar masyarakat kawasan pesisir berusia 12 tahun ke atas. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Hoaks yang beredar menjadi 'musuh' utama percepatan vaksinasi COVID-19. Informasi yang salah dan keliru, seperti efek vaksin COVID-19 berisiko sebabkan kematian membuat masyarakat enggan, cemas, bahkan takut divaksin.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, kita semua harus bergerak untuk melawannya. Yang sudah divaksinasi, berikan contoh bagi yang lain," terang vaksinolog Dirga Sakti Rambe dalam dialog, Selasa (24/8/2021).

Dokter sekaligus influencer Nadia Alaydrus menambahkan, sudah menjadi tugas setiap orang untuk menyampaikan edukasi yang benar tentang vaksin COVID-19. Influencer sangat berperan untuk menyebarluaskan informasi-informasi yang benar kepada masyarakat.

Caranya, memanfaatkan berbagai platform media sosial yang semua ideal untuk digunakan. Jangkauan pun lebih luas dan bentuk edukasi dapat dikemas menarik melalui konten-konten kreatif.

Vaksin COVID-19 memberikan lebih banyak manfaat, dibandingkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sifatnya hanya sementara.

“Selain itu, efek vaksin bukan untuk satu orang, melainkan untuk komunitas. Penting untuk menyadarkan orang-orang sekeliling kita bahwa kita sedang memerangi virus. Harus disiplin protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi," pesan Nadia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Segera Vaksinasi COVID-19 Agar Terlindungi

Petugas kesehatan melakukan screening kepada petugas dan penumpang kereta api di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). Pelaksanaan vaksinasi massal di Stasiun Bogor itu menyasar petugas stasiun, pekerja di stasiun dan penumpang kereta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terkait ketersediaan vaksin COVID-19, Indonesia saat ini sudah terdapat 5 produk vaksin. Setiap vaksin memiliki profil karakter yang berbeda. Namun, tujuannya sama, yaitu memberikan perlindungan.

“Semua merek efektif mencegah penularan, risiko sakit berat juga kematian akibat COVID-19. Karena itu, tidak perlu pilih-pilih vaksin. Vaksin terbaik adalah yang tersedia saat ini," tandas Dirga Sakti Rambe melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.

"Yang akan mengendalikan pandemi adalah kekebalan masyarakat. Makin banyak yang divaksin, makin baik. Segera vaksinasi, segera terlindungi. No one is safe until everyone is safe (tidak ada yang aman sampai setiap orang aman)."

Pemerintah sudah membuka akses seluas-luasnya untuk mempermudah masyarakat mendapatkan vaksin COVID-19. Memang memerlukan upaya ekstra dalam hal distribusi mengingat populasi Indonesia dan kondisi geografis berbentuk kepulauan.

“Justru kita harus bersyukur, Pemerintah dapat memastikan ketersediaan vaksin. Sebagai warga negara yang baik, ayo segera vaksinasi," ajak Dirga, yang juga dokter spesialis penyakit dalam.


Facebook sarang hoaks covid-19 infografis

Facebook sarang hoaks covid-19 infografis

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya