Liputan6.com, Tokyo - Paralimpiade Tokyo 2020 resmi dibuka setelah api kaldron Japan National Stadium dinyalakan, Selasa (24/8/2021). Ajang ini berlangsung hingga 5 September mendatang.
Tiga atlet difabel Jepang yakni Yui Kamiji (para tenis), Shunsuke Uchida (para boccia), dan Karin Morisaki (para powerlifting) menyelesaikan estafet terakhir untuk menyalakan api di kaldron.
Advertisement
Prosesi ini merupakan puncak dari upacara pembukaan berdurasi hampir tiga jam yang memadukan seni dan teknologi.
"Saya tidak percaya momen ini tiba setelah berbagai muncul. Terima kasih Tokyo dan Jepang. Kami percaya kalian akan menjadi tuan rumah yang aman bagi semua yang terlibat," kata Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons.
Sebanyak 4.403 atlet dari 161 kontingen berpartisipasi pada Paralimpiade Tokyo. Indonesia turut ambil bagian dengan mengirim 23 atlet.
Tim ke-23
Indonesia meramaikan upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020. Masuk stadion pada urutan ke-23, Jaenal Aripin dan Hanik Puji Astuti memimpin rombongan dengan status sebagai pembawa Bendera Indonesia. Jaenal Aripin akan dibantu sang pelatih Purwo Adi Sanyoto. Sementara Hanik akan ditemani Ajeng Widha Paramitha.
Jaenal Aripin mengenakan baju adat Bali, dengan Hanik Puji Astuti memakai baju adat Sumatera. Sementara kedua pelatih mengenakan baju adat Papua (Purwo Adi Sanyoto) dan Kalimantan (Ajeng Widha Paramitha).
Sejumlah atlet lain juga ikut defile pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020. Dari cabang para atletik hadir Saptoyogo Purnomo, Setiyo Budihartanto, Karisma Evi Tiarani, Famini, Putri Aulia, dan Elvin Elhudia Sesa, plus atlet para menembak Bolo Triyanto.
Atlet akan beriringan dengan CdM dan Deputi CdM Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo, serta tim ofisial seperti Rima Ferdianto dan Irfan Dwi Nurfianto.
Advertisement