Jokowi: Inflasi Rendah Bukan Hal Menggembirakan

Pada Juli 2021 inflasi di hampir seluruh daerah di Indonesia terjaga rendah diangka 1,52 persen Year on Year.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Agu 2021, 11:13 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menyampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021, bahwa sampai Juli 2021 inflasi di hampir seluruh daerah di Indonesia terjaga rendah diangka 1,52 persen Year on Year.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan inflasi yang rendah bukan hal yang menggembirakan. Hal ini karena hal tersebut mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan kegiatan.

“Alhamdulillah di Kuartal II-2021 kita mampu tumbuh 7,07 persen YoY dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52 persen YoY. Angka inflasi itu jauh dibawah target inflasi 2021 yaitu 3 persen, tetapi kita juga tahu bahwa inflasi yang rendah juga bisa bukan hal yang menggembirakan,” kata Jokowi dalam Rakornas, Rabu (25/8/2021).

Oleh karena itu, meski perekonomian negara semakin membaik dan inflasi terjaga rendah. Jokowi menegaskan di kuartal III-2021 tetap harus waspada dalam mengatur keseimbangan dan mengendalikan pandemi covid-19.

“Di kuartal  ketiga 2021, kita juga tetap harus waspada, tetap harus hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas penyebaran covid-19 tetap harus kita kerjakan, harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi,” ujarnya.

Jokowi mendorong agar daya beli masyarakat bisa terus ditingkatkan, supaya bisa mendorong sisi demand (permintaan) serta bisa menggerakan pertumbuhan ekonomi kedepannya ke arah yang lebih baik.

“Daya beli masyarakat terus ditingkatkan yang akan ini mendorong sisi demand permintaan serta bisa menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

 


Tugas TPID

Presiden Joko Widodo membacakan pidato saat Sidang tahunan MPR RI 2021 di Gedung Nusantra, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). Jokowi mengaku baju adat Baduy itu disiapkan khusus oleh Jaro Saija, tetua adat masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Atas dasar itu, Jokowi menugaskan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Daerah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Sebab harga pangan yang stabil sangat penting untuk rakyat di masa pandemi covid-19 ini.

“Saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian TPIP dan juga TPID, yang pertama jaga terus ketersediaan stock dan stabilitas harga, barang-barang utamanya barang kebutuhan pokok. Dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun stabilitas harga bahan pangan sangat sangat penting bagi rakyat kita,” ungkapnya.

Demikian, jika mengalami hambatan, Jokowi meminta agar segera diselesaikan hambatan-hambatan itu di lapangan.

“Ini perlu kita lebih banyak kerja di lapangan baik itu kendala diproduksi segala didistribusi. Tiap kota harus cek lihat lapangan, bagaimanakah kendala produksi? Apakah ada kendala distribusi,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya