Menkes Budi: Ada 5 Provinsi dengan Vaksinasi Covid-19 Terendah

Menkes Budi mengatakan, vaksinasi Covid-19 di lima provinsi tersebut akan dikejar agar tidak tertinggal.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Agu 2021, 12:30 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga Kelurahan Gedong di Jakarta, Rabu (23/6/2021). Vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan infeksi dan kematian akibat virus, termasuk yang disebabkan varian Delta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan, terdapat lima provinsi di Tanah Air dengan tingkat vaksinasi Covid-19 terendah.

"Ada beberapa daerah yang masih agak tertinggal yaitu yang paling rendah adalah Lampung, Maluku Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan Papua," kata Budi saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (25/8/2021).

Budi berjanji, vaksinasi di lima provinsi tersebut akan dikejar agar tidak tertinggal. "Itu daerah daerah yang akan kami kejar," papar dia.

Sementara terkait daerah dengan vaksinasi tertinggi, kata Budi, di antaranya adalah DKI Jakarta dan Bali. Bahkan untuk DKI Jakarta vaksinasi sudah mencapai angka 100 persen.

"Rata-rata nasional yang sudah divaksinasi adalah 28,17 persen, ada beberapa daerah yang memang memiliki pencapaian yang lebih tinggi, contoh Jakarta sudah lebih dari 100 persen, Bali juga sudah hampir capai 100 persen untuk dosis pertama, Kepulauan Riau juga di atas 60 persen, Yogyakarta dan sebagainya," jelas dia.


Vaksinasi Tembus Angka 57 Juta Orang

Budi menyampaikan, vaksinasi di Indonesia yang telah menembus angka 57 juta orang sampai hari ini. Ia menargetkan angka 100 juta orang tervaksinasi sampai akhir Agustus.

"Kita sekarang sedang berusaha keras agar kita bisa tembus angka 50 juta kedua menjadi 100 juta di akhir Agustus, yaitu sekitar 7 minggu," ucapnya.

Menkes juga menyebut pemerintah telah menargetkan 300 juta dosis vaksinasi bisa tercapai sampai akhir 2021.

"Perkiraan kami di akhir tahun bisa capai di angka 300 jutaan, sehingga angka 400 juta sesudah ditambah target anak-anak di usia 12-17 kita bisa selesaikan di sekitar Januari atau Februari 2022. Satu tahun sesudah kita laksanakan 13 Januari 2021 ini," pungkas Budi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya