Porang, Sarang Burung Walet, dan Edamame, Komoditas Andalan Jokowi Dorong Ekspor

Jokowi optimistis sektor pertanian di kuartal III 2021 bisa tumbuh lebih baik dibanding kuartal I dan II.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Agu 2021, 13:10 WIB
Petani tengah menggarap sawah di Kabupaten Tangerang, Senin (9/8/2021). Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian tahan terhadap dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di sektor lain negatif, sementara di pertanian selalu positif. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis sektor pertanian di kuartal III 2021 bisa tumbuh lebih baik dibanding kuartal I dan II. Untuk diketahui, pada kuartal I 2021 pertumbuhan sektor pertanian di angka 2,95 persen dan pada kuartal II tumbuh 0,38 persen.

“Saya yakin di kuartal III sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi,” kata Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2021, Rabu (25/8/2021).

Optimisme itu muncul karena Jokowi yakin potensi pasar komoditas pertanian tetap masih sangat besar baik di dalam negeri maupun untuk ekspor.

“Kita tahu pada semester I 2021 dari Januari sampai Juni 2021 ekspor sektor pertanian mencapai Rp 282 triliun atau USD 1,95 miliar, naik 4,05 persen dibandingkan periode yang sama 2020 yaitu sebesar Rp 247 triliun atau USD 1,71 miliar,” ujarnya.

Menurutnya masih banyak potensi komoditas ekspor yang perlu terus dikembangkan misalnya porang. Dia yakin porang bisa menjadi komoditas baru yang memberikan nilai tambah bagi para petani.

“Saya melihat di lapangan seperti tadi saya sampaikan porang ke depan menjadikan pasar yang masih sangat besar. Tetapi saya titip agar komoditas porang ini didorong untuk sampai bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik berupa beras atau makanan yang lainnya,” kata dia. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Komoditas Lain

Selain itu juga ada komoditas sarang burung walet hingga edamame dan berbagai produk hortikultura lainnya yang masih memiliki potensi untuk bisa dikembangkan. Menurut dia, harus serius dalam meningkatkan nilai tukar petani.

“Kita harus serius menggarap ini bukan hanya untuk meningkatkan nilai tukar petani dan kesejahteraan petani tetapi untuk menghasilkan sebuah lompatan, sehingga sektor pertanian memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya