Liputan6.com, Jakarta - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Kepala Daerah untuk melakukan akselerasi belanja daerah, mulai Agustus 2021.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara Pembekalan Kepemimpinan Pemerintah Dalam Negeri bagi Bupati, Walikota beserta Wakil, secara virtual pada Selasa (24/8/2021) kemarin.
Advertisement
"Kita lihat engine perekonomian dari APBN untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tumbuh 8,06 persen (yoy). Dan ini penting karena APBN merupakan agregat dari APBD. Untuk itu, di Bulan Agustus ini Bupati dan Walikota harus mengakselerasi belanja daerah. Karena ini adalah engine yang bisa mempertahankan pertumbuhan baik di pusat maupun di daerah,” ujar Airlangga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 lalu yang mencapai 7,07 persen (yoy) didorong oleh perbaikan baik di Konsumsi Rumah Tangga maupun Konsumsi Pemerintah yang sepanjang tahun menjadi andalan engine perekonomian.
Selama semester I tahun 2021, realisasi belanja negara tumbuh sebesar 9,5 persen (yoy) yang ditopang dari tingginya realisasi belanja Pemerintah Pusat terutama belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain ada faktor base effect, sejumlah leading indicator menunjukkan perbaikan dan pemulihan ekonomi ini dan diharapkan akan terus berlanjut. Indikator sektor eksternal Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali.
Hal ini tercermin dari beberapa indikator, seperti defisit transaksi berjalan yang mengecil, cadangan devisa yang terus meningkat, ekspor impor yang naik signifikan, nilai tukar rupiah dan IHSG yang terjaga, yield obligasi Pemerintah yang melandai, dan rasio Utang Luar Negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto dalam level yang aman.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan Ekonomi
Secara spasial, perbaikan pertumbuhan ekonomi juga terjadi. Wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali & Nusa Tenggara telah mengalami perbaikan ekonomi yang signifikan, sejalan dengan membaiknya perekonomian domestik.
Wilayah Sulawesi serta Maluku dan Papua terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat khususnya didukung oleh peningkatan ekspor yang terjadi seiring dengan kenaikan harga komoditas global.
Menko Airlangga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung kepada pengendalian pandemi secara disiplin, dukungan perbaikan sistem ketahanan kesehatan. Selain itu juga bergantung pada respon kebijakan ekonomi yang tepat untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat dan penciptaan lapangan kerja secara signifikan dan kesiapan bertransformasi (teknologi digital) ke masa depan.
“Pemerintah akan terus melakuan pengendalian pandemi lewat respon berbagai kebijakan. Dengan diberlakukannya PPKM Level 3 di wilayah aglomerasi, diharapkan bisa meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi sehingga di akhir tahun ini secara year on year kita bisa mencapai sebesar 3,7 persen-4,5 persen,” kata Menko Airlangga.
Terkait penanganan Pandemi Covid-19, saat ini tren konfirmasi kasus harian di Jawa-Bali dan Non Jawa-Bali telah menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan. Untuk Jawa-Bali mulai turun di minggu ke 3 bulan Juli dan Luar Jawa-Bali mulai turun di minggu ke 1 Agustus 2021.
Advertisement