Pangeran Harry dan Meghan Markle Salurkan Donasi untuk Korban Gempa Haiti

Sebelum berdonasi, Pangeran Harry dan Meghan Markle juga menyampaikan pernyataan terkait bencana gempa yang melanda Haiti.

oleh Putu Elmira diperbarui 29 Agu 2021, 09:15 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle berjalan di Taman Pemerintah Rotorua, Selandia Baru, Rabu (31/10). Pangeran Harry dan Meghan Markle sedang dalam tur tiga minggu di Australia, Selandia Baru, Tonga, dan Fiji. (Michael Bradley/Pool/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali beraksi membantu sesama. Pasangan ini berdonasi kepada sebuah organisasi nirlaba yang mendistribusikan makanan ke rumah sakit dan tempat penampungan di Haiti setelah dilanda gempa.

Dilansir Daily Mail, Rabu (25/8/2021), Pangeran Harry dan Meghan Markle menyumbang ke World Central Kitchen (WCK) melalui Archewell Foundation. Organisasi ini bekerja secara global untuk memberdayakan masyarakat dan memperkuat ekonomi dengan menyediakan makanan hangat untuk orang-orang yang membutuhkan di seantero dunia.

World Central Kitchen dijalankan oleh rekan Harry dan Meghan, seorang koki asal Spanyol bernama Jose Andre. Ia bersama tokoh-tokoh lainnya juga ikut ambil bagian dalam kampaye ulang tahun Meghan Markle baru-baru ini. Kampanye bertajuk 40x40 ini adalah insiatif mengajak 40 teman untuk memberi waktu 40 menit dalam membantu perempuan yang kehilangan pekerjaan karena Covid-19.

World Central Kitchen sempat membagikan unggahan terkait penyaluran donasi oleh Harry dan Meghan. Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi organisasi tersebut.

"Dengan dukungan dari seluruh dunia, dan mitra kami The Duke and Duchess of Sussex dan Archewell Foundation bergabung dalam upaya bantuan, WCK sekarang mengirimkan ribuan makanan hangat dan bergizi setiap hari ke rumah sakit dan tempat penampungan yang merawat warga Haiti yang terdampak gempa. Terima kasih!" bunyi keterangan itu.

Organisasi nirlaba tersebut kini berada di Haiti setelah gempa magnitudo 7,2 terjadi beberapa waktu lalu. Bencana tersebut menewaskan lebih dari dua ribu orang dan menghancurkan berbagai fasilitas di daerah-daerah penting.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kemitraan Amal

Pangeran Harry dan sang istri Meghan Markle membuat keputusan mengejutkan. Pasangan itu mengungkapkan keinginan untuk hidup mandiri dan mundur dari anggota senior kerajaan Inggris. (Files Photo by Daniel LEAL-OLIVAS / AFP)

Tim penyelamat dan komunitas lokal terus menggali puing-puing bangunan akibat gempa Haiti untuk mencari orang yang dicintai, menurut WCK. Ini bukan kali pertama Archewell bekerja dengan WCK.

Awal kemitraan amal mereka diumumkan pada Desember 2020. Pada 2021, WCK mengumumkan telah selesai membuat kantor pusat pertama di negara kepulauan Karibia, Dominika, dengan dukungan Archewell.

Berita soal donasi korban gempa Haiti menyusul setelah pernyataan Pangeran Harry dan Meghan yang dibagikan di situs web mereka. Orangtua dua anak ini menggambarkan dunia sebagai "rapuh " karena gempa di Haiti, serta peristiwa besar lainnya, termasuk situasi panas di Afghanistan.


Kejengkelan Ratu

Ratu Elizabeth II dikabarkan sangat kecewa karena Pangeran Harry dan Meghan Markle tak mendiskusikan keputusan mundur sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris tersebut terlebih dulu. (John Stillwell/Pool Photo via AP, File)

Di sisi lain, Ratu Elizabeth II memerintahkan pembantu senior Istana untuk merencanakan perlawanan hukum di tengah "serangan" Pangeran Harry dan Meghan Markle. Tim hukum monarki sedang berkonsultasi dengan para ahli pencemaran nama baik setelah rentetan kritik diucapkan pasangan tersebut.

Dilansir dari The Sun, seorang sumber mengungkap bahwa Ratu Elizabeth jengkel dengan "serangan berulang." "Ada batasan berapa banyak yang akan diterima Ratu dan keluarga kerajaan," kata sumber itu.

"Mereka sedang menjalani proses hukum. Harry dan Meghan akan diberitahu serangan berulang tidak akan ditoleransi," lanjutnya.

Keluarga Kerajaan diguncang bulan lalu oleh pengakuan Harry bahwa ia sedang menulis memoar yang akan dirilis tahun depan, Queen's Platinum Jubilee. Peringatan hukum untuk penerbit Penguin Random House kini sedang dipertimbangkan.

"Tim hukum bangsawan berbicara kepada perusahaan dengan (topik) pencemaran nama baik dan privasi. Jika seseorang disebutkan dalam buku dan dituduh melakukan sesuatu secara langsung, itu dapat menjadi fitnah dan melanggar hak mereka untuk kehidupan keluarga pribadi," kata sumber.


Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry

Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya