Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Singapura kembali mengumumkan kebijakan terbaru terkait bidang wisata di masa pandemi Covid-19. Mereka berencana membuka perbatasan untuk menyambut wisatawan mancanegara pada September mendatang.
Meski begitu, Singapura masih membatasi negara-negara yang diperbolehkan masuk. Wisatawan dari Jerman, Makau, Hong Kong, dan Brunei Darussalam menjadi yang pertama diizinkan masuk per 8 September 2021.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari NZ Herald, 23 Agustus 2021, wisatawan dari negara terdaftar dapat memasuki Singapura tanpa perlu karantina. Wisatawan dari empat negara tersebut juga diizinkan bertandang ke Singapura tanpa perlu memiliki tujuan untuk mengunjungi atau mengatur rencana perjalanan.
Nantinya, Singapura akan kembali meninjau negara apa saja yang memenuhi syarat perjalanan ke negara itu. Mereka hanya mengizinkan wisatawan yang telah divaksinasi penuh dari jenis vaksin Pfizer, Moderna, Sinovac, dan AstraZeneca.
Sejauh ini, skema jalur perjalanan vaksin tidak berlaku bagi anak-anak di bawah umur 12 tahun. Mengingat hingga saat ini, belum tersedia vaksin Covid-19 untuk anak-anak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Langkah Pembatasan
Sejak Juni 2021, Singapura menjadi salah satu negara yang diklaim berhasil memerangi pandemi. Bahkan, Negeri Singa itu menyatakan mereka akan memperlakukan Covid-19 seperti penyakit endemik lainnya.
Selain itu, wisatawan juga wajib memiliki asuransi perjalanan yang dapat menanggung perawatan penyakit Covid-19. Singapura juga akan mengklasifikasi negara dan wilayah ke dalam empat kategori berbasis risiko, dengan beragam langkah pembatasan yang berbeda untuk setiap kelompok.
Kini, 80 persen orang di Singapura sudah divaksin dosis kedua. Dengan alasan itu, pemerintah punya ruang untuk membuka kembali perbatasannya. Namun, mereka tetap memantau jumlah kasus yang diimpor negara lain.
Advertisement
Travel Bubble Batal
Sebelumnya, rencana travel bubble atau gelembung perjalanan antara Singapura dan Hong Kong, yang telah lama tertunda, resmi dibatalkan. Keputusan ini diambil, melansir Mothership, 20 Agustus 2021, karena perbedaan strategi manajemen Covid-19.
"Kedua belah pihak fokus menjaga masing-masing warganya aman dan meminimalkan risiko kasus impor," kata Menteri Perhubungan Singapura S Iswaran, "Tapi strategi kami berbeda, dengan Singapura sekarang mengambil langkah untuk jadi negara yang tahan Covid-19."
Travel bubble antar-kedua wilayah ini dibahas sejak Oktober lalu dan sempat mengalami beberapa penundaan seiring perubahan situasi transmisi Covid-19. Iswaran mengatakan, ia telah berdiskusi dengan mitranya dari Hong Kong, Edward Yau, dan mereka telah menyimpulkan bahwa travel bubble tidak akan diluncurkan atau dipertahankan dalam bentuknya yang sekarang.
Namun, ia menyebut kedua belah pihak masih berkomitmen memfasilitasi perjalanan antara Hong Kong dan Singapura. "Kami (Singapura dan Hong Kong) adalah pusat keuangan dan penerbangan dengan ikatan ekonomi dan pribadi yang erat," ucapnya.
"Karena itu, penting untuk membangun kembali perjalanan antara Hong Kong dan Singapura, sehingga orang-orang dan bisnis kami dapat terhubung kembali," tambahnya.
Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi
Advertisement