Dapat Tugas di BUMN, Sarman Simanjorang Mundur dari Komisaris Utama Delta Djakarta

Sarman Simanjorang melepaskan posisi Komisaris Utama PT Delta Djakarta Tbk karena dapat penugasan di BUMN.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 25 Agu 2021, 16:48 WIB
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang saat menjadi pembicara dalam diskusi bincang senator 2015 "Gejolak dan Masa Depan Rupiah" di Jakarta, Minggu (29/3/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sarman Simanjorang resmi mengundurkan sebagai Komisaris Utama PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) karena mendapat tugas baru di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Delta Djakarta Tbk, Selasa, 24 Agustus 2021.

Sesuai aturan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tidak boleh merangkap komisaris di BUMN. Oleh karena itu, Sarman melepaskan posisi Komisaris Utama PT Delta Djakarta Tbk. Ia senang mendapatkan kesempatan untuk menjadi komisaris di BUMN.

"Kita senang diberikan kesempatan dari komisaris di BUMD naik ke BUMN. Pada RUPS 2020, jabatasan saya masih diperpanjang sampai dengan 2023, namun saya tidak dapat menyelesaikan masa bhakti ini karena saya mendapatkan tugas baru di BUMN,” ujar Sarman dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).

Sarman mendapatkan tugas baru sebagai komisaris di PT Pertamina Geothermal Energy. PT Pertamina Geothermal Energy, salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang pengelolaan panas bumi (geothermal) yang diolah menjadi energi listrik.

Sarman menyampaikan terima kasih kepada Gubernur  DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang saat itu sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan berkarya di lingkungan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta. Sarman menjabat sebagai komisaris utama selama 3 tahun 4 bulan.

"Selama menjalankan tugas sebagai komisaris utama saya banyak mendapat pengalaman berharga, terlebih produknya adalah minuman beralkohol yang harus menjalankan berbagai aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Delta Djakarta

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sarman menilai, PT Delta Djakarta Tbk memiliki kinerja sangat baik karena dikelola tim manajemen yang sangat professional dan sangat mumpuni.

Ia menceritakan, saat masuk PT Delta Djakarta Tbk terhitung RUPS pada 25 April 2018 menggantikan Michael Rolandi yang saat itu menjabat Kepala Badan Keuangan Daerah, setahun kemudian pada RUPS 2019 dividen yang disetor ke kas Pemda DKI Jakarta naik sebesar Rp 100,48 miliar.

Jumlah ini meningkat 88,3 persen dibandingkan dengan tahun buku sebelumnya 2018 sebesar Rp 54,6 miliar. Pada tahun buku 2019, PT Delta Djakarta Tbk mencatat laba bersih Rp 317 miliar, atau turun 8,8 persen dari tahun buku 2018.

Ia menuturkan, untuk tahun buku 2020 di tengah tekanan ekonomi yang sangat berat akibat pandemi COVID-19 dengan penjualan menurun hingga 33,9 persen akibatnya anjloknya kunjungan wisata baik dalam negeri mupun luar negeri,banyaknya restoran,café dan hiburan malam yang tutup.


Pemprov DKI Jakarta Dapat Dividen

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

 Akan tetapi, dengan berbagai inovasi dan strategi penjualan yang dilakukan kinerja PT Delta Djakarta Tbk tetap tumbuh positif sekalipun merosot.

Untuk tahun buku 2020 PT.Delta Djakarta Tbk masih dapat meraih keuntungan sebesar Rp 123,5 miliar. Realisasi laba bersih itu turun hampir 61 persen dari tahun buku 2019 sebesar Rp 317 miliar. Pada RUPS 2021,Pemprov DKI Jakarta akan mendapat dividen sebesar Rp 52,5 miliar.

“Bisa dibayangkan dalam kondisi ekonomi kita masih dalam posisi resesi PT Delta Djakarta masih mampu menyetor dividen sebesar itu ke kas Pemprov DKI Jakarta,” kata dia.

Ia menuturkan, hal ini membuktikan Perusahaan ini sangat sehat dan memiliki prospek yang sangat bagus ke depan. Sarman berharap penggantinya nanti dapat menjaga kinerja ini bersama dewan direksi,sehingga PT Delta Djakarta Tbk semakin berkembang dan membukukan laba yang semakin bertumbuh pada tahun mendatang siring dengan pemulihan ekonomi nasional.

“Adapun yang menggantikan saya adalah DR.Roy Pakpahan, yang semula anggota komisaris mendapat penugasan resmi dari Pemprov DKI Jakarta sebagai Komisaris Utama,” kata dia.

Sedangkan yang menggantikan Roy Pakpahan sebagai anggota Komisaris yang mewakili Pemprov DKI Jakarta adalah Samuel Nitisaputra.

 Komposisi pemegang saham PT Delta Djakarta Tbk adalah, San Miguel sebesar 58,33 persen atau setara 467 juta lembar saham ,Pemprov DKI Jakarta sebesar 26,25 persen atau setara 210 juta lembar saham dan sisanya adalah publik sebesar 15,42 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya