Menkes Budi Gunadi Berterima Kasih ke AS Atas Donasi Vaksin COVID-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin berterima kasih atas bantuan 8 juta dosis vaksin Moderna, serta 4,6 juta Pfizer.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Agu 2021, 18:50 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan terima kasih kepada Amerika Serikat (AS) atas bantuan vaksin Pfizer dan Moderna. Moderna kini menjadi primadona di Indonesia, bahkan ada pejabat memakainya untuk suntikan dosis ketiga, padahal itu jatah tenaga kesehatan.

Vaksin Pfizer digunakan oleh Presiden AS Joe Biden, Raja Salman dari Arab Saudi, hingga Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Sementara, Wakil Presiden AS Kamala Harris memakai Moderna. 

"Saya ingin secara pribadi dan atas nama pemerintah Indonesia untuk berterima kasih kepada pemerintah AS untuk vaksin-vaksin COVID-19 yang negara Anda bagikan kepada kami melalui fasilitas COVAC," ujar Menkes Budi Sadikin secara virtual dalam peresmian CDC cabang Asia Tenggara, Rabu (25/8/2021).

"Ini termasuk 8 juta dosis Moderna dan 4,6 juta vaksin Pfizer," kata Menkes Budi.

Sekadar informasi, vaksin Moderna dan Pfizer belum boleh untuk booster, kecuali untuk nakes.

Selain vaksin, Menkes Budi juga menantikan adanya transfer teknologi untuk vaksin. Ia juga menekankan bahwa situasi pandemi COVID-19 ini dapat diatasi dengan kooperasi. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pfizer di Jabodetabek

Vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 dari Pfizer di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta, Senin (23/8/2021). Pemerintah memprioritaskan distribusi vaksin COVID-19 Pfizer dengan merek Comirnaty di Jabodetabek. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Vaksin Pfizer bermerek Comirnaty telah didistribusikan ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi (Jabodetabek). Pemilihan wilayah ini mengingat sistem logistik vaksin Pfizer yang kompleks dibandingkan dengan merek vaksin COVID-19 lainnya.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati mengatakan vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan. Secara spesifikasi vaksin ini harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah, yakni antara minus 90 hingga minus 60 derajat Celsius.

“Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikkan,” kata Widyawati dalam keterangan pers pada Sabtu, 21 Agustus 2021. 

Sebelumnya, 1.560.780 dosis vaksin Pfizer sudah tiba di Indonesia pada Kamis lalu lewat Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Vaksin COVID-19 ini didapatkan lewat skema business to business. Secara bertahap, 50 juta vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia tahun ini melalui skema tersebut.

Jumlah tersebut tidak termasuk vaksin Pfizer yang akan didapatkan secara gratis melalui skema GAVI/Covax sebesar 4,6 juta dosis. Menteri Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan dalam beberapa minggu ke depan vaksin Pfizer dengan skema multilateral ini datang.

Vaksin Pfizer telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021. Sehingga usai datang, vaksin ini bisa didistribusikan dan langsung disuntikkan kepada masyarakat.


Infografis COVID-19:

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya