Liputan6.com, Jakarta - Selama masa pandemi Covid-19, banyak persyaratan yang harus dipenuhi para penumpang pesawat terbang, seperti harus memakai masker selama penerbangan. Terkadang, aturan itu kurang dipatuhi sejumlah penumpang.
Akibatnya, keributan antara awak kabin dan penumpang yang tak patuh sempat terjadi di beberapa maskapai Amerika Serikat (AS). Untuk mengatasinya, ada penumpang yang diikat di bangku pesawat, dilakban mulutnya, bahkan terpaksa diturunkan di bandara terdekat.
Baca Juga
Advertisement
Situasi itu mendorong lembaga regulator penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration atau FAA mengeluarkan pernyataan resmi. Menurut mereka, keributan di kabin pesawat bisa berpengaruh pada konsentrasi kerja para pilot sehingga bisa membahayakan keselamatan semua orang di dalam pesawat.
"Keributan di dalam pesawat bisa membuat terdistraksi perhatiannya. Jadi, penumpang yang tidak mau mengkuti aturan tidak boleh terbang," demikiam pernyataan resmi FAA melalui video pada CNN. Menurut pihak FAA, dilansir dari CNN, 24 Agustus 2021, video tersebut menayangkan rekaman kejadian sebenarnya dalam sebuah penerbangan namun nama pesawat atau maskapai tidak diungkapkan.
Pilot menginformasikan pada petugas ATC (air traffic controllers) telah terjadi situasi darurat. Di saat bersamaan juga terdengar suara samar-samar seperti ada keributan di kabin. "Ada penumpang yang bermasalah. Kami mengumumkan situasi darurat dan akan mengalihkan penerbangan," ucap seorang pilot.
Saat video itu dirils, kasus keributan karena ulah penumpang masih terus bertambah. Menurut laporan FAA pada Selasa, 24 Agustus 2021, telah terjadi 3.988 laporan kasus oleh awak kabin di tahun ini, dan terjadi 99 laporan pada pekan lalu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pesawat Harus Tetap Terkendali
Dennis Tajer, seorang pilot American Airlines yang juga anggota Allied Pilots Association mengatakan pada CNN, begitu ada kejadian di kabin pesawat, perhatian semua kru akan tertuju ke sana. "Hal pertama yang ingin Anda lakukan adalah tidak melepas perhatian dari tugas utama Anda, yaitu menjaga pesawat tetap terkendali," terang Tajer.
Di awal tahun ini, FAA menegaskan tak akan menoleransi kebijakan yang menentang tuntutan terhadap penumpang yang tidak mematuhi peraturan. Sejauh ini, mereka telah mengajukan denda lebih dari 1,2 juta dolar AS pada mereka yang melanggar aturan.
Sementara, organisasi yang mewadahi pilot dan awak kabin telah mengajukan pada Departemen Kehakiman agar bisa menuntut para pelanggar. Dengan mengumumkan pada publik akan ada tuntutan bagi pelanggar peraturan, mereka yang mencoba melanggar diyakini akan lebih berpikir panjang sebelum melakukannya. Hal itu telah disepakati oleh tiga grup yang mewakili pihak maskapai.
Menurut pimpinan Dewan Komite Transportasi Peter DeFazio, tuntutan untuk mengatasi penumpang sangat diperlukan. Dengan begitu, para penumpang dan awak kabin tahu bahwa tiap insiden yang terjadi akan diproses dengan serius, yaitu secara hukum.
Advertisement
Pemakaian Masker
Pemakaian masker saat bepergian dengan pesawat adalah hal yang diwajibkan di masa pandemi. Namun, tidak semua maskapai penerbangan mengizinkan penggunaan masker kain.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, 22 Agustus 2021, Finnair menjadi maskapai terbaru yang melarang masker kain. Maskapai penerbangan Finlandia ini hanya menerima pemakaian masker bedah, valve-free FFP2 atau FFP3 respirator mask, dan masker N95.
Aturan ini berlaku mulai 16 Agustus 2021 dan pihaknya kembali mengingatkan untuk mengenakan masker sepanjang perjalanan. Finnair tidak sendiri dalam pemberlakuan larangan masker kain.
Air France dan Lufthansa masing-masing mewajibkan penggunaan masker medis dan melarang masker kain dan yang memiliki exhaust valves atau katup buang. Sedangkan, masker kain umumnya diperbolehkan di Amerika Serikat.
Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat
Advertisement