Xiaomi Gelontorkan Dana Rp 1,1 Triliun untuk Pengembangan Mobil Listrik

Xiaomi dikabarkan resmi melakukan akuisisi terhadap perusahaan startup autonomous, DeepMotion Tech Limited untuk memuluskan rencana mereka memproduksi mobil pintar.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 26 Agu 2021, 11:00 WIB
Logo Xiaomi (Foto: Agustin Setyo Wardani / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai keinginan perusahaan teknologi Cina, Xiaomi dalam menghadirkan mobil listrik bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, mereka sudah melakukan sebuah langkah serius dalam mengakuisisi perusahaan otonom dalam negeri mereka dengan nilai transaksi USD 78 jutaan atau setara dengan Rp 1,1 triliun.

Adapun perusahaan startup yang diakusisi pada 25 Agustus 2021 kemarin adalah DeepMotion Tech Limited, sebuah perusahaan pengembangan sistem mengemudi otonom yang baru berusia 4 tahun.

Dalam perjanjian pembelian yang disepakati oleh kedua belah pihak, kini saham startup tersebut menjadi milik perusahaan teknologi Xiaomi sepenuhnya.

Melalui pengambilalihan perusahaan tersebut, akan membuat langkah Xiaomi lebih mudah dalam mengembangkan teknologi otonom pada mobil listrik mereka.

Mengutip techcrunch, bagi Xiaomi, keuntungan dalam memproduksi mobil listrik tersebut adalah jaringan ritelnya yang luas. Di samping itu, mereka juga ingin mendapatkan pengakuan merek secara international.

Pada laporan tersebut juga disebutkan, di mana beberapa perangkat pintar besutan Xiaomi juga akan ditanamkan pada mobil pintar mereka.

Beberapa komponen tersebut adalah smart speaker, serta air cleaning yang dapat dengan mudah diaplikasikan pada mobil listrik Xiaomi nantinya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Lawan Berat Xiaomi di Segmen Mobil Pintar

NIO Menjadi salah satu lawan terberat bagi Xiaomi di segmen otomotif

Meski demikian, Xiaomi, juga harus siap dengan tantangan yang akan dihadapi dalam menunjukan eksistensi mereka di dunia otomotif.

Dalam hal ini, kesiapan dalam bidang manufaktur juga harus diperhatikan lantaran proses produksi antara smartphone dengan mobil tentunya membutuhkan rantai pasokan yang panjang dan lebih kompleks.

Beberapa rival yang harus diantisipasi oleh Xiaomi antara lain adalah Xpeng, Nio dan Li Auto, di mana beberapa produsen mobil tersebut sudah lebih dulu melenggang di dunia otomotif. Belum lagi dengan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

Melalui akusisi tersebut, Xiaomi, berharap mereka dapat mempersingkat waktu untuk memasarkan produknya dalam waktu dekat.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya