Covid-19 di Banyumas Turun, Bagaimana Rencana Belajar Tatap Muka?

Dinas Pendidikan Banyumas sebelumnya sudah melakukan uji coba PTM menjelang awal tahun ajaran baru 2021

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2021, 05:30 WIB
Siswa mengikuti hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah mulai 7 hingga 29 April 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Banyumas - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah belum berencana menggelar belajar tatap muka (PTM) meski terjadi penurunan kasus Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati mengatakan pihaknya belum menerima kebijakan terkait hal tersebut dari bupati atau Satgas Covid-19 Kabupaten Banyumas. Karenanya, pihaknya belum berencana untuk melakukan pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat, hingga Satgas Covid-19 menerbitkan kebijakan terbaru.

“Kalau dari kami, tetap menunggu kebijakan dari Gugus Tugas Covid-19,” katanya, Selasa (24/8/2021).

Dia juga mengaku tidak mengetahui apakah penurunan kasus Covid-19 tersebut akan disusul dengan penurunan penerapan level dalam PPKM. Karenanya, ia masih menunggu kebijakan bupati sebagai Ketua Satgas Covid-19 tingkat kabupaten.

“Kebijakan bupati juga belum diberitahukan kepada kami. Kebijakan dari gugus tugas kabupaten juga belum diberitahukan kepada kita. Jadi kami belum ada rencana tatap muka,” kata Irawati.

Dinas Pendidikan Banyumas sebelumnya sudah melakukan uji coba PTM menjelang awal tahun ajaran baru 2021. Namun, uji coba itu terhenti setelah libur sekolah dan disusul Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juli 2021 lalu.

Namun begitu, dia menyatakan bahwa seluruh sekolah di jenang SD dan SMP telah siap menggelar PTM. Seluruh prosedur prokes, infrastruktur dan instrumen belajar telah disiapkan jauh-jauh hari.

“Seluruh sekolah sudah siap. Kita tinggal menunggu kebijakan pemerintah,” tandasnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Koordinasi dengan Pemprov Jateng

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Banyumas mulai melakukan pelonggaran di berbagai sektor seturut penurunan kasus Covid-19. Salah satunya yakni uji coba pembukaan mal. Namun, hingga saat ini pendidikan belum disinggung sebagai salah satu sektor yang dilonggarkan.

Mengutip laman Pemprov Jateng, Selasa (24/8/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tak melarang PTM. Namun, sebelumnya harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. Pelaksanaan PTM untuk seluruh jenjang pendidikan dilakukan dengan koordinasi antara Pemkab atau Pemkot dengan Pemprov Jateng.

Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein menyatakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah berdampak terhadap penurunan kasus COVID-19 di daerah itu .

"Hal ini terlihat dari kasus positif COVID-19 di Banyumas periode 1-24 Agustus 2021 tercatat sebanyak 3.205 orang. Jumlah ini jauh lebih rendah jika dibandingkan kasus positif COVID-19 pada bulan Juli 2021 yang mencapai 13.720 orang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu, dikutip Antara.

Menurut dia, penurunan juga terjadi pada angka kematian di mana pada bulan Juli tercatat sebanyak 777 orang yang meninggal akibat COVID-19, sedangkan pada periode 1-24 Agustus 2021 sebanyak 335 orang.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir, kata dia, kasus kematian akibat COVID-19 rata-rata di bawah 10 orang per hari.

Dalam hal ini, dia mencontohkan kasus kematian akibat COVID-19 pada tanggal 21 Agustus sebanyak 7 orang, 22 Agustus sebanyak 10 orang, 23 Agustus sebanyak 3 orang, dan 24 Agustus sebanyak 8 orang.

"Kondisi tersebut berbeda dengan bulan sebelumnya yang angka kematiannya rata-rata di atas 20 orang per hari. Namun dengan adanya PPKM, kasus kematian akibat COVID-19 bisa ditekan hingga di bawah 20 orang per hari dan sekarang cenderung di bawah 10 orang per hari," katanya.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan penurunan kasus positif aktif tersebut juga berdampak terhadap tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) untuk penanganan pasien COVID-19 di Banyumas yang dalam beberapa hari terakhir berkisar di angka 41-50 persen dan angka kesembuhannya mencapai 92,7 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya