Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik 1 persen pada perdagangan Rabu, memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga, setelah data pemerintah AS menunjukkan bahwa permintaan bahan bakar naik ke level tertinggi sejak dimulainya pandemi COVID-19.
Dikutip dari CNBC, Kamis (26/8/2021), harga minyak Brent naik USD 1,20 atau 1,7 persen ke level USD 72,25 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 82 sen atau 1,2 persen menjadi USD 68,36 per barel.
Advertisement
Data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa rata-rata empat minggu untuk total produk yang dipasok AS, proksi untuk permintaan bahan bakar, melonjak menjadi hampir 21 juta barel per hari, tertinggi sejak Maret 2020, ketika pemerintah pertama kali mulai memberlakukan pembatasan terkait pandemi secara luas.
Persediaan minyak mentah AS turun 3 juta barel pada pekan lalu menjadi 432,6 juta barel, kata EIA, sekitar 1 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2019, sebelum pandemi. Pabrik penyulingan telah meningkatkan produksi menjadi 92,4 persen dari kapasitas yang dapat dioperasikan, tertinggi sejak akhir Juni.
Stok BBMturun 2,2 juta barel dalam seminggu menjadi 225,92 juta barel, kata EIA. Stok sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas, naik 600.000 barel dalam seminggu menjadi 138,46 juta barel.
"Pasar sedang dipimpin oleh penarikan persediaan bensin dan permintaan bensin yang baik saat kita menuju akhir musim berkendara di musim panas," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.
Selama tiga sesi terakhir, baik Brent dan WTI telah naik sekitar 10 persen. Reli tersebut menghapus sebagian besar penurunan selama seminggu yang dipicu oleh kebangkitan kasus COVID-19.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasokan Minyak Meksiko
Kenaikan harga minyak juga terjadi setelah pasokan Meksiko turun lebih dari 400.000 barel per hari menyusul kebakaran di platform minyak. Perusahaan minyak negara milik Meksiko mengatakan akan melanjutkan produksi pada 30 Agustus.
"Sementara volatilitas tampaknya akan berlanjut, kami melihat kenaikan lebih lanjut untuk minyak karena normalisasi ekonomi global berlanjut dan OPEC tetap disiplin pada pasokan minyak mentah," kata Mark Haefele, Kepala Investasi di UBS Global Wealth Management.
Bank mengharapkan harga minyak mentah Brent naik menjadi USD 75 per barel pada Desember.
Sebagai tanda bahwa penyebaran infeksi dari varian Delta Covid-19 mereda di China, negara itu pada hari Rabu melaporkan hanya 20 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi untuk 24 Agustus, turun dari 35 sehari sebelumnya.
Advertisement