Top 3: Rosan Roeslani Mundur dari Posisi Presiden Komisaris Bumi Resources

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis, 26 Agustus 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Agu 2021, 10:10 WIB
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait rencana Aksi 2 Desember di Jakarta, Selasa (29/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta -  Rosan Perkasa Roeslani mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Hal ini lantaran Rosan Roeslani mendapatkan penugasan dari Pemerintah Indonesia sebagai duta besar.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/8/2021), PT Bumi Resources Tbk telah menerima surat pengunduran diri Rosan Perkasa Roeslani sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen perseroan pada 24 Agustus 2021.

“Pengunduran ini karena beliau mendapat penugasan baru dari Pemerintah Republik Indonesia, untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava.

Artikel Rosan Roeslani mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris Bumi Resources telah menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham pada Rabu, 25 Agustus 2021? Berikut sejumlah artikel terpopuler di pasar saham yang dirangkum pada Kamis (26/8/2021):

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1.Rosan Roeslani Mengundurkan Diri sebagai Presiden Komisaris Bumi Resources

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani memberi sambutan saat penandatangangan MOU di Jakarta (14/8). Nota kesepahaman ini juga sebagai jalan keluar untuk mengatasi kelesuan pembiayaan khususnya di bidang otomotif. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Rosan Perkasa Roeslani mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Hal ini lantaran Rosan Roeslani mendapatkan penugasan dari Pemerintah Indonesia sebagai duta besar.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/8/2021), PT Bumi Resources Tbk telah menerima surat pengunduran diri Rosan Perkasa Roeslani sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen perseroan pada 24 Agustus 2021.

“Pengunduran ini karena beliau mendapat penugasan baru dari Pemerintah Republik Indonesia, untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava.

Berita selengkapnya baca di sini


2.Mengenal Tuan Guru Bajang dan Adiwarman Karim, Komisaris Baru BRIS

Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) menyepakati perombakan jajaran dewan komisaris.

Pemegang saham dalam RUPSLB mengangkat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI dan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI.

Merujuk laman https://nwdi.or.id, TGB merupakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menjabat selama dua periode, masa jabatan 2008 - 2013 dan 2013 - 2018.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Yelooo Integra Datanet Terbitkan 1,83 Miliar Saham Baru untuk Rights Issue

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), emiten bergerak di bidang jasa, industri, perdagangan, pariwisata, dan transportasi akan menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/8/2021), PT Yelooo Integra Datanet Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 1,83 miliar saham baru. Jumlah saham yang ditawarkan itu 80 persen dari total modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga pelaksanaan rights issue YELO sebesar Rp 100 per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan rights issue. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue sebesar Rp 183,20 miliar.

Berita selengkapnya baca di sini

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya