Liputan6.com, Jakarta - 27 Agustus 1955 ditandai sebagai hari diterbitkannya edisi pertama The Guinness Book of Records di Inggris Raya. Publikasi tersebut naik daun dengan sangat cepat.
The Guinness Book of Records saat ini dikenal dengan buku Guinness World Records, buku yang berisi berbagai prestasi atau rekor yang diraih oleh dengan manusia maupun hewan.
Advertisement
Melansir dari laman History, jejak inspirasi pembuatan buku rekor ini dapat ditarik kembali ke tahun 1951, pada bulan November. Saat itu, Sir Hugh Beaver, direktur pengelola Guinness Brewery (didirikan di Dublin pada 1759), sedang dalam perjalanannya berburu di Irlandia.
Setelah gagal menembak burung golden plover, anggota kelompok berburunya memperdebatkan apakah makhluk itu adalah burung buruan tercepat di Eropa. Namun, mereka gagal menemukan buku yang dapat jawabannya.
Untuk menyelesaikan perselisihan bersahabat tersebut, Sir Hugh Beaver memutuskan untuk memproduksinya sendiri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesuksesan yang Tak Disangka
Beaver kemudian mempekerjakan saudara kembar Norris dan Ross McWhirter, pendiri agensi yang berbasis di London, yang memberi fakta dan statistika untuk surat kabar dan pengiklan.
Awalnya, buku tersebut ingin diberikan secara gratis pada pub-pub untuk mempromosikan merek Guinness. Tak disangka, buku itu laku keras sehingga perusahaan memutuskan untuk menjualnya pada musim gugur dan menjadi buku terlaris masa itu.
Edisi Amerika memulai debutnya pada tahun 1956 dan segera diikuti sejumlah negara lain.
McWhirters berkeliling dunia untuk meneliti dan memverifikasi catatan. Ross McWhirter berkontribusi menyusun buku itu sampai kematiannya di tangan orang-orang bersenjata Tentara Republik Irlandia tahun 1975. Saudara kembarnya, Noris terus menjadi editor buku itu hingga 1986.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement