Liputan6.com, Jakarta - Komposer Pika Iskandar kini tengah sibuk dengan grup musik yang baru dibentuknya, The Sentimental. Selain Pika, personel lain grup ini adalah sahabatnya, Pramudito alias Dito, serta Dudy Oris mantan vokalis Yovie & Nuno.
Alhasil, salah satu kesibukan yang sedang dijalani oleh mereka bertiga adalah mempromosikan single terbaru The Sentimental, "Bila Memang". Menelusuri proses pembuatan lagu ini, ternyata ada kisah menarik di dalamnya.
Baca Juga
Advertisement
Lagu "Bila Memang" merupakan buah karya Pika Iskandar yang merupakan salah satu inisiator grup musik The Sentimental. Rupanya, saat menulis lirik lagu ini, Pika terinspirasi dari kisah sang sahabat yang tak lain adalah Dito.
Kisah Nyata
Menariknya, Pika menyebut bahwa kisah Dito yang menjadi inspirasi lagu "Bila Memang" sebagai pengalaman yang tragis.
"Ini lagu (ciptaan) saya sendiri. Story-nya juga kebetulan adalah kisah nyata salah satu dari kami yang bisa dibilang tragis," ujar Pika Iskandar saat wawancara live Instagram bersama Liputan6.com yang dibawakan host Telni Rusmitantri, Rabu (25/8/2021).
Advertisement
Pengalaman Asmara
Dito pun melengkapi cerita terciptanya lagu ini yang ia akui sebagai salah satu curahan hatinya kepada Pika soal pengalaman asmara yang dialaminya.
Menurut Dito, Pika terhitung cepat dan instan dalam menciptakan "Bila Memang" baik itu dari segi lirik maupun aransemen lantaran lagu langsung jadi tak lama setelah ia curhat kepada Pika.
Cerita Galau
"Singkat cerita, itu kisah galau gue. Sudah dekat, jalan bareng, tapi dia sudah punya cowok, curhat sama Pika. Setelah itu, Pika langsung ke studio, saya tinggal makan," kenang Dito.
"Kelar makan, sudah jadi lagunya. Jadi, pas ke studionya Pika, ada lagu baru. Didengerin, kok ceritanya familiar ya," lanjut Dito dengan nada berkelakar.
Advertisement
Bertema Universal
Membawakan lagu ini, Dudy menyampaikan bahwa liriknya bisa mewakili siapa saja tanpa harus memandang gender pendengarnya. Selain itu, ia juga membuat lagu ini tak terdengar seperti lagu bertema kegalauan semata.
"Ceritanya universal karena dari sisi cowokonya, Dito yang dikecewakan, diduakan. Tapi harus gagah, bukan yang cuma bisa murung," ujar Dudy Oris.