Rencana Vaksin Booster 2022, Jubir Siti Nadia: Belum Final Masih Dimatangkan

Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa rencana vaksin booster 2022 tersebut belum final dan masih perlu dimatangkan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Des 2021, 13:21 WIB
Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi (Foto:KPCPEN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan rencana vaksinasi COVID-19 ketiga (booster) berbayar untuk masyarakat umum pada 2022.

Menanggapi hal ini Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa rencana vaksin 2022 tersebut belum final dan masih perlu dimatangkan.

“Kalau (vaksin booster) 2022 ini belum final ya masih dimatangkan,” ujar Siti Nadia kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis (26/8/2021).

Sebelumnya, Menkes menyampaikan terkait waktu pelaksanaan vaksin booster yang tergantung pada kecepatan laju vaksinasi dan diprediksi bisa terlaksana pada awal 2020.

"Rencananya kapan pemerintah akan melakukan suntik ketiga (booster)? Kalau kita semakin cepat (laju vaksinasi), diharapkan mungkin Januari sudah bisa selesai semua," ungkap Budi saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu, 25 Agustus 2021.

"Sehingga di awal tahun depan, kita sudah mulai melakukan suntik ketiga," lanjutnya.


Perkiraan Harga

Rencana terkait vaksin booster berbayar telah didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), lanjut Budi.

Menurut dia, perkiraan harganya, yakni Rp100.000. Hal ini akan membuka peluang bagi masyarakat umum untuk memilih, mau booster atau tidak.

"Harga suntikannya mungkin 7 dollar AS atau 8 dollar AS satu kali suntik. Itu sekitar ya enggak sampai Rp100.000,- atau Rp150.000-an, sehingga bisa langsung dilakukan oleh yang bersangkutan," papar Menkes Budi.

"Menurut pendapat saya, kita akan juga buka secara terbuka vaksin-vaksin yang masuk, jadi rakyat yang ingin mendapatkan booster bisa memilih. Yang memiliki uang mau menyuntik Rp 100.000 atau Rp 150.000 bisa memilih (untuk booster)," lanjutnya.


Gratis untuk Masyarakat Tertentu

Dalam acara yang sama, Budi mengungkapkan bahwa vaksin booster direncanakan akan ada yang gratis walau hanya untuk masyarakat tertentu.

Kelompok masyarakat yang dimaksud Menkes Budi yakni Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Diskusi juga dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah diputuskan oleh beliau. Bahwa ke depan, yang akan dibiayai negara kemungkinan besar hanya PBI saja," ungkap Budi.


Infografis Total Vaksin COVID-19 dan Target Herd Immunity

Infografis Total Vaksin Covid-19 dan Target Herd Immunity. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya