Pemerintah Siapkan 15,58 Juta KL BBM Subsidi di 2022

Realisasi volume penjualan BBM subsidi sampai Juli 2021 tercatat 8,84 juta KL, dengan rincian 280 ribu KL minyak tanah dan 8,56 juta KL minyak solar.

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Agu 2021, 18:15 WIB
Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). Pertamina memberi diskon harga BBM jenis pertalite di Tangerang Selatan dan Bali, dari Rp 7.650 menjadi Rp 6.450 per liter. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan volume BBM subsidi sebesar 15,58 juta kiloliter (KL) pada tahun depan. Rinciannya di dalam RAPBN 2022 adalah minyak tanah 480 ribu KL, dan 15,10 juta KL.

"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka volume BBM bersubsidi yang diusulkan dalam RAPBN tahun anggaran 2022 menjadi sebesar 15,58 juta kiloliter," kata Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII pada Kamis (26/8/2021).

Terkait subsidi tetap minyak solar dalam RAPBN 2022, diusulkan adanya subsidi tetap sebesar Rp 500 rupiah per liter. Subsidi ini sama dengan besaran pada 2021.

Ia juga mengungkapkan realisasi BBM bersubsidi pada tahun ini. Kuota volume BBM bersubsidi pada tahun anggaran 2021 sebanyak 16,3 juta KL, yang terdiri dari 500 ribu KL minyak tanah dan 15,80 juta KL minyak solar.

Realisasi volume penjualan BBM bersubsidi sampai Juli 2021 tercatat 8,84 juta KL, dengan rincian 280 ribu KL minyak tanah dan 8,56 juta KL minyak solar.

Sedangkan outlook volume BBM bersubsidi pada tahun ini sebesar 15,17 juta KL. "Ini terdiri dari 0,49 juta KL minyak tanah dan minyak solar sebesar 14,68 juta KL," tutur Arifin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pemerintah Ubah Skema Penyaluran LPG 3 Kg di 2022

Pekerja menata tabung LPG 3 kg di agen LPG kawasan Cibubur, Jakarta, Jumat (26/2/2021). Subsidi LPG tabung 3 kg menggunakan asumsi volume tabung LPG 3 kg sebanyak 7 juta metrik ton. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemerintah akan mengubah skema penyaluran subsidi LPG 3 Kg pada tahun depan. Penyalurannya akan dilakukan berbasis target penerima agar lebih tepat sasaran.

"Sejalan dengan upaya penyaluran LPG lebih tepat sasaran, serta menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, maka pada RAPBN 2022, kebijakan subsidi LPG 3 Kg adalah pemerintah secara bertahap dan berhati-hati akan mengupayakan pelaksanaan transormasi kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat saran dan menjadi berbasis target penerima," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Arifin Tasrif, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII pada Kamis (26/8/2021).

Target penerima tersebut akan berdasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Transformasi kebijakan ini, kata Arifin, akan dilakukan secara bertahap dan berhati-hati dengan memperitmbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.

Kementerian ESDM mencatat kuota volume LPG 3 Kg pada APBN 2021 sekitar 7,50 juta MTon. Realisasi sampai Juli 2021 sudah mencapai 4,30 juta MTon, sedangkan outlook sampai akhir 2021 sebesar 7,40 juta MTon.

"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka pemerintah mengusulkan volume LPG 3 Kg dalam RAPBN 2022 sebesar 8 juta MTon," kata Arifin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya