Strategi Martina Berto Supaya Capai Target Pertumbuhan Penjualan 20 Persen

PT Martina Berto Tbk menargetkan laba sebelum pajak sebesar Rp 71 miliar dan laba usaha sebesar Rp 87 miliar pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Agu 2021, 22:00 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Martina Berto Tbk (MBTO) menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target kinerja keuangan pada 2021. Strategi itu dengan berkolaborasi untuk distribusi produk dan mengembangkan sejumlah unit bisnis selain make up.

PT Martina Berto Tbk menargetkan laba sebelum pajak sebesar Rp 71 miliar dan laba usaha sebesar Rp 87 miliar pada 2021. Untuk rasio keuangan antara lain return on capital employed (ROCE) sebesar 14,53 persen, return on assets (ROA) sebesar 8,51 persen, dan return on equity (ROE) sebesar 13,70 persen. Selain itu, perseroan mengharapkan pertumbuhan penjualan sebesar 20 persen pada 2021.

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk, Bryan David Emil menuturkan, kondisi usaha 2020 yang menantang berlanjut pada 2021. Hal ini seiring pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Meski demikian, perseroan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu, perseroan menangkap peluang bisnis dengan fokus sejumlah produk antara lain herbal, skin care, dan body care.

"Bisnis kita besar di tata rias tapi tidak gampang saat ini. Fokus kepada herbal, skin care, body care. Berto Imunku pada masa pandemi. Bukan berarti kategori make up kami tinggalkan. Kami fokus ke bedak dan foundation," ujar Bryan saat paparan publik virtual, Kamis (26/8/2021).

Selain fokus ke sejumlah produk, perseroan juga kerja sama dan memperkuat online. Kegiatan pemasaran akan difokuskan ke saluran digital.

Bryan menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan key opinion leader seiring dengan tren pertumbuhan belanja online."Itu kami lakukan semester I, dan lanjutkan lebih masif semester II," ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kontribusi Penjualan dari Online

Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, menurut Direktur PT Martina Berto Tbk, Josh Irvin menuturkan, kontribusi penjualan dari online masih sangat kecil. Perseroan menargetkan kontribusi penjualan dari online mencapai 7 persen pada 2021.

"Kontribusi penjualan online tahun lalu masih sangat kecil. Tahun ini akan coba kontribusi 7 persen terhadap penjualan Martina Berto. Ini bukan sebuah hal mustahil," ujar dia.

Untuk menggenjot kinerja, perseroan juga meremajakan kemasan design sehingga produk terlihat lebih modern. Selain itu, perseroan juga memperbaiki laba dengan meninjau profitabilitas channel antara lain menutup outlet yang tidak menguntungkan terutama beberapa department store seiring dengan kondisi pandemi yang masih berjalan dan pengunjung berkurang.

"Profibilitas dari chanel.Chanel mana yang masih profit dan tidak. Sangat selektif, kalau tidak repot," tutur dia.

Bryan menambahkan, pihaknya juga akan memperbaiki cash flow dan membayar utang ke bank.

"Banyak perbaikan strategi 2021 mulai dari supply chain kita, bagaimana perbaikan cash flow. Membayar kewajiban-kewajiban kita. Dalam berbisnis kita hormati pihak ketiga itu sudah pasti salah satunya bank. Kewajiban kita bereskan, pihak ketiga makin percaya tahun-tahun berikutnya," ujar dia.

Perseroan memperbaiki supply chain dan cash flow antara lain pembentukan gudang pusat. Perseroan akan membuat gudang pusat untuk mengatur kesesuaian produk antara kebutuhan dengan pengiriman sehingga diharapkan produk akan tersedia di cabang yang tepat dan distributor yang tepat sehingga cash flow perseroan akan lebih efisien.


Belanja Modal pada 2021

Tumpukan uang kertas pecahan rupiah di ruang penyimpanan uang "cash center" BNI, Kamis (6/7). Tren negatif mata uang Garuda berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai bangkit ke zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mendukung kinerja, perseroan juga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 14 miliar pada 2021. Belanja modal itu untuk mesin, peralatan pabrik, laboratorium untuk menunjang produk.

"Capex itu sekitar manufacturing di lab, mesin. Kalau semester I, capex kita belum masih cukup jauh ke Rp 14 miliar. Nanti semester 2," ujar dia.

Pada 2020, PT Martina Berto Tbk mencatat rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 203,21 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 66,94 miliar.

Penjualan bersih perseroan turun 44,7 persen dari Rp 537,56 miliar pada 2019 menjadi Rp 297,21 miliar pada 2020.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 26 Agustus 2021, saham MBTO naik 0,79 persen ke posisi Rp 127 per saham. Saham MBTO dibuka stagnan Rp 126 per saham.

Saham MBTO berada di level tertinggi Rp 127 dan terendah Rp 123 per saham. Total frekuensi perdagangan 58 kali dengan volume perdagangan 1.499. Nilai transaksi Rp 18,8 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya