Liputan6.com, Kepulauan Chagos - Mauritius sebagai sebuah negara kepulauan di barat daya Samudra Hindia telah mengambil langkah simbolis lebih dekat untuk merebut kendali Kepulauan Chagos dari Inggris.
Universal Postal Union (UPU) sebagai badan khusus PBB bermarkas di Swiss yang bertanggung jawab atas kebijakan pos dunia, memilih untuk memblokir penggunaan perangko Inggris dari kepulauan terpencil itu. Semua pos dari Kepulauan Chagos kini wajib memiliki prangko dari Mauritius.
Advertisement
Dikutip dari BBC, Jumat (27/8/2021), Inggris mengatakan tidak akan menyerahkan kendali Kepulauan Chagos sampai tidak lagi diperlukan untuk tujuan keamanan.
Sementara AS tengah menggunakan pulau terbesar di Kepulauan Chagos, Diego Garcia sebagai pangkalan udara militer yang mana daerah itu juga wilayah British Indian Ocean Territory (BIOT).
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Didesak PBB
Badan PBB terkuat itu memutuskan bahwa kepulauan Chagos, yang berpenduduk sekitar 3.000 jiwa adalah bagian dari kerajaan lama Inggris dan harus segera diserahkan kepada Mauritius.
Koresponden dari BBC Afrika Andrew Harding menyampaikan hasil suara hampir bulat oleh UPU untuk membuat perangko itu ilegal di seluruh dunia. Tentunya ini menjadi pukulan bagi Inggris dan tanda lain dari isolasi yang berkembang atas klaimnya atas Kepulauan Chagos.
Kemudian, langkah selanjutnya adalah Mauritius dapat berusaha untuk melarang penerbangan internasional di atas wilayah tersebut - sebagian besar Samudra Hindia.
Reporter: Bunga Ruth
Advertisement