Brand Fesyen Muslim Lokal Berkesempatan Raih Pendanaan hingga Rp100 Miliar

Pendanaan oleh HIJUP pada brand fesyen muslim lokal ini terbagi jadi tiga skema, yakni Special Collection, Modal Kerja, dan Investasi Corporate.

oleh Asnida Riani diperbarui 27 Agu 2021, 07:01 WIB
Ilustrasi fesyen muslim. (dok. pexels/Artem Podrez)

Liputan6.com, Jakarta - Melalui program "Hijup Growth Fund," pioneer e-commerce fesyen muslim, HIJUP, menyediakan pembiayaan hingga Rp100 miliar. Program yang juga menandai 10 tahun eksistensi mereka ini menyasar brand fesyen muslim lokal.

Founder, sekaligus Chief Executive Officer HIJUP Diajeng Lestari mengatakan program tersebut diharapkan dapat melahirkan produk fesyen muslim yang semakin berkualitas, di samping menaikkan produktivitas. Keterbatasan produksi akibat minimnya modal disebut membuat banyak pemain lokal belum secara maksimal menjawab permintaan konsumen.

"Kami meyakini bahwa HIJUP dapat bertahan dan jadi besar seperti sekarang karena dukungan, serta totalitas dari para pelaku usaha fesyen muslim Indonesia dengan menghasilkan karya-karya terbaik," kata Diajeng dalam keterangannya pada Liputan6.com, Rabu, 25 Agustus 2021.

Ia menjelaskan cara mengikuti program tersebut, yakni brand fesyen muslim lokal harus jadi tenant dan menjual produknya di situs HIJUP. Merek itu nantinya akan melewati beberapa tahapan, mulai dari pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan, hingga kesepakatan pengembalian dana.

Program Hijup Growth Fund menawarkan beberapa skema pendanaan. Pertama, Special Collection yang diperuntukkan bagi merek lokal yang berminat menciptakan koleksi kolaborasi dengan HIJUP. Nominal pendanaannya mencapai Rp5 miliar.

Kedua, skema Modal Kerja senilai maksimal Rp2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, Investasi Corporate, yakni HIJUP akan jadi salah satu pemegang saham merek tersebut dengan nominal pendanaan hingga Rp20 miliar.

"Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing. Kami membuka ruang pembiayaan hingga maksimal senilai Rp20 miliar bagi satu brand jika proposal bisnis mereka mampu meyakinkan komite Hijup Growth Fund," ucapnya, menambahkan bahwa mereka juga akan memberi pendampingan untuk setiap penerima dana.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dukung Dorongan Go Digital

Peluncuran program "Hijup Growth Fund" oleh Hijup, 25 Agustus 2021. (dok. PR)

Sejak disosialisasikan pada para tenant HIJUP awal bulan lalu, Diajeng mengatakan banyak brand yang tertarik bergabung dalam program tersebut. Saat ini pihaknya sudah menandatangani kesepakatan pendanaan pada dua tenant dengan total pembiayaan senilai Rp22 miliar.

"Sebagai pelaku usaha digital, kami ingin jadi bagian kesuksesan pemerintah mewujudkan 30 juta pelaku usaha go digital pada 2023. Berbagai inisiatif dan kolaborasi akan terus dilakukan HIJUP sebagai momentum percepatan bisnis perusahaan memasuki dekade yang baru," ujar Diajeng.

Gagasan program itu pun diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno. Menurutnya, program pendanaan ini selaras dengan upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadikan brand lokal sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia.

Sandi juga menyampaikan komitmen pihaknya terhadap penguatan industri fesyen muslim lokal yang mayoritas merupakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UKM). "Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, pelaku usaha fesyen lokal harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

"Kami yakin kualitas produk lokal sudah sangat baik dan kompetitif. Melalui inisiatif seperti Hijup Growth Fund, kualitas tersebut akan didukung dengan produktivitas, sehingga skala bisnis dan kesejahteraan pelaku usaha terus meningkat," imbuh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

 


Harapan Baru

Peluncuran program "Hijup Growth Fund" oleh Hijup, 25 Agustus 2021. (dok. PR)

Pemilik Buttonscarves Linda Anggrea sebagai salah satu penerima Hijup Growth Fund mengungkap bahwa program pendanaan ini jadi bukti e-commerce fesyen muslim itu membangun ekosistem yang positif untuk merek lokal.

"Sejak awal Buttonscarves berdiri, kami telah banyak didukung HIJUP. Tentu kami sangat bersyukur dan mengapresiasi program ini. Suatu kebanggaan bisa terus bekerja sama, berkarya, dan tumbuh bersama HIJUP untuk memajukan industri fesyen muslim Indonesia," ungkap Linda.

Ragil Silvia, pemilik Puru Kambera, yang juga jadi penerima Hijup Growth Fund, menyampaikan bahwa inisiatif ini memberi harapan baru baginya untuk mengembangkan usaha, terutama meningkatkan produktivitas. Ia menyadari bahwa situasi saat ini penuh tantangan.

"Kami percaya bahwa dalam setiap ikhtiar dan doa akan terhampar jalan menuju kesuksesan. Dengan adanya Hijup Growth Fund ini tentu kami akan bekerja lebih keras, disiplin, dan jadi semakin profesional dalam menghadirkan karya terbaik. Kepada masyarakat, dukunglah brand lokal untuk kebangkitan ekonomi kita bersama," pesannya.


Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya