Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba pada semester I 2021 sebesar Rp 213 miliar, naik sekitar 19 persen dibandingkan semester I tahun 2020.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 14,17 persen dari Rp 181,73 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 207,50 miliar pada semester I 2021.
Advertisement
Pertumbuhan itu didorong oleh kenaikan harga rata-rata crude palm oil (CPO) Perseroan dan membaiknya kinerja usaha produk kayu.
Selama enam bulan pertama 2021, DSNG mencatat nilai penjualan sebesar Rp 3,3 triliun, naik 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/8/2021).
Dari total penjualan, segmen usaha kelapa sawit memberikan kontribusi Rp 2,7 triliun atau sekitar 82 persen. Dibandingkan semester I tahun lalu, nilai penjualan kelapa sawit tersebut masih mengalami kenaikan 2 persen, meskipun volume penjualan CPO DSNG pada semester ini turun 10 persen menjadi 279 ribu ton menyusul terjadinya penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS).
Produksi TBS DSNG pada semester I 2021 tercatat sebesar 1 juta ton, turun 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total TBS yang diproses sebanyak 1,27 juta ton, atau 1,9 persen lebih rendah dibandingkan semester I tahun 2020.
Selama kuartal IV 2019 hingga kuartal pertama tahun 2020, Kalimantan Timur yang merupakan lokasi utama perkebunan DSNG, merupakan daerah yang paling terdampak dari El Nino sehingga imbas lanjutan dari El Nino tersebut masih mempengaruhi tingkat produksi TBS DSNG sepanjang 2021.
Selain itu, munculnya La Nina sejak awal 2021 yang mengakibatkan curah hujan yang berlebihan ikut menghambat evakuasi panen TBS.
Hal itu berdampak pada tingkat Oil Extraction Rate dan Free Fatty Acid (FFA) sehingga mempengaruhi produksi CPO DSNG selama paruh pertama tahun ini, yang turun sebesar 8 persen dibandingkan semester I tahun lalu, menjadi 288 ribu ton.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjelasan Manajemen Perseroan
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, mengatakan kenaikan harga CPO masih menjadi pendorong kinerja keuangan Perseroan pada paruh pertama tahun ini.
Harga penjualan rata-rata CPO DSNG selama 6 bulan pertama tahun ini mencapai Rp 8,4 juta per ton atau naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Selain itu, segmen usaha produk kayu kami juga memberikan kontribusi yang positif pada tahun ini, baik dari panel maupun engineered flooring, seiring dengan mulai membaiknya perekonomian di negara tujuan ekspor, antara lain Amerika Serikat, Kanada dan Jepang, meskipun pandemi Covid-19 belum usai,” kata Andrianto Oetomo.
Advertisement
Kinerja Lainnya
Penjualan dari segmen usaha produk kayu DSNG pada semester I 2021 tercatat sebesar Rp 589 miliar, naik 20 persen dibandingkan semester I tahun 2020.
Kenaikan itu didorong dari naiknya volume penjualan panel sebesar 9 persen menjadi 52.000 m3, dan volume penjualan engineered flooring sebesar 30% menjadi 524.200 m2 dibandingkan semester I tahun lalu.
Selain itu, perseroan mencatat laba operasi sebesar Rp 547 miliar, naik 55 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, dengan margin laba operasi sebesar 17 persen, membaik dibandingkan margin laba operasi semester I tahun lalu sebesar 11 persen.
DSNG mencatat perolehan EBITDA pada semester I 2021 sebesar Rp 809 miliar, naik 17 persen dibandingkan dengan EBITDA periode yang sama tahun sebelumnya, dengan margin EBITDA sebesar 26 persen, membaik dibandingkan margin EBITDA semester I tahun lalu sebesar 22 persen.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 26 Agustus 2021, saham DSNG naik 0,99 persen ke posisi Rp 510 per saham. Saham DSNG dibuka stagnan Rp 505 per saham. Saham DSNG berada di level tertinggi Rp 520 dan terendah Rp 500 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham 5.610 kali dengan volume perdagangan 350.920. Nilai transaksi Rp 17,9 miliar.